Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gading Gajah, Mahar yang Membebankan

Kompas.com - 15/07/2010, 02:34 WIB

”Jumlah gading bagi seorang perempuan antara tiga dan tujuh batang. Jumlah tujuh batang biasanya berlaku di kalangan bangsawan atau orang terpandang. Masyarakat biasa hanya tiga batang,” papar Laga.

Memasuki pernikahan gereja, minimal satu batang gading gajah harus dilunasi keluarga pria. Sisanya boleh menyusul.

Di kalangan suku Lamaholot, utang piutang terkait belis (gading) berlangsung turun-temurun. Jika ayah belum melunasi belis, utang akan dibebankan kepada anak, cucu, cicit, dan seterusnya. Utang terus menumpuk dan membebani keluarga atau suku itu jika kemudian sang anak laki-laki juga belum melunasi belis istrinya.

Utang belis tidak bisa terhapuskan begitu saja. ”Jika salah satu pihak yang mengelak atau meniadakan utang itu, secara adat (diyakini) dia akan mendapat kutukan atau hukuman leluhur, seperti tidak mendapat keturunan, sakit berkepanjangan, dan cacat bawaan. Utang tetap utang, kecuali kedua belah pihak secara adat menghapus utang gading itu,” kata Laga.

Saat ini harga gading gajah di daerah itu bervariasi, Rp 13 juta-Rp 100 juta per batang. Meski demikian, tidak mudah untuk mendapatkannya. Gading gajah mulai berkurang di kalangan suku Lamaholot karena sebagian besar dijual ke luar Flores atau dipotong untuk gelang, cincin, dan perhiasan lain.

Ya... makin rumit.(KORNELIS KEWA AMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau