Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bloemfontein, Kota Mawar nan Menawan

Kompas.com - 28/06/2010, 16:19 WIB

THE City of Roses. Begitu Bloemfontein menyebut dirinya. Kota yang menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia 2010 ini memang memiliki banyak kebon mawar, tapi rata-rata lokasinya di luar kota. Di kota sendiri, mawar biasanya tumbuh di gedung-gedung pemerintahan.

Itulah Bloemfontein. Nama kota itu memang dari bahasa Belanda yang artinya bunga bersemi. Mungkin karena nama itu, Bloemfontein mengidentikkan dengan bunga. Karena banyak mawar mekar di Afrika Selatan, maka mereka mengambil mawar sebagai ikon kota itu.

Atas saran dua anggota konsil, kota itu menggelar festival mawar di setiap tahun. Setiap peserta berlomba untuk menjadi yang terbaik. Bahkan, ada pemilihan Miss Rose dalam festival itu. Bloemfontein pun menjadi meriah setiap ada festival mawar pada bulan September.

Selain itu, Bloemfontein juga disebut Mangaung yang artinya sarang chetah. Di daerah ini, dulu memang banyak tersebar chetah. Namun, populasinya sampai sekarang semakin sedikit.

Pertandingan Inggris lawan Jerman, Minggu (27/6/2010), menjadi persembahan terakhir kota itu dalam Piala Dunia 2010. Kota ini pun meninggalkan sejuta kenangan. Meski kecil, Bloemfontein telah mencatatkan sejarah sebagai penyelenggara Piala Dunia 2010 yang aman dan rapi.

Bloemfontein merupakan kota tua yang penuh sejarah bagi Afrika Selatan (Afsel). Kota ini juga punya peranan penting di Afsel, karena menjadi ibukota yudisial. Di Afsel ada tiga ibukota. Dua lagi adalah Pretoria sebagai ibukota administratif dan Cape Town sebagai ibukota legislatif.

Bloemfontein juga tempat lahir tokoh besar. Penulis "Lord of the Rings", JRR Tolkien, juga lahir di sini pada 3 Januari 1892. Keluarganya pindah ketika ayahnya meninggal. Namun, Tolkien selalu mengaku rindu kepada Bloemfontein.

Ada pula yang menyebut, nama kota ini berasal dari nama sapi, "Bloem". Cerita lain menyebutkan, nama kota itu berasal dari nama pemimpin suku Korana KhoiKhoi yang hidup pada 17775-1858.

Yang pasti, kota ini didirikan oleh orang Afrikaan, warga kulit putih keturunan Belanda, Perancis, dan Jerman. Mereka menghindari kekuasaan Inggris di Cape Town. Namun, akhirnya daerah ini dianeksasi oleh Inggris pula. Bahkan, pada 1846, seorang mayor tentara Inggris, henry Douglas Warden, menjadikan Bloemfonten sebagai markasnya.

Hingga saat ini, sisa-sisa bangunan kuno masih terawat rapi. Bloemfontein menjadi kota yang indah dan tenang. Meski menjadi salah satu ibukota Afsel, Bloemfontein hanya memiliki 369,568 penduduk. Sebab itu, kota ini amat sepi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com