Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Terbesar dari Ruang Angkasa

Kompas.com - 14/06/2010, 09:29 WIB

Dampak tumbukan Penelitian awal itu dilakukan untuk meneliti dampak dari tumbukan sejalan peningkatan energi. Sebuah asteroid berbentuk telur berkecepatan sekitar 19.000 kilometer per detik dengan diameter bervariasi (bentuknya tidak rata) akan meningkat energi kinetiknya.

Contohnya, sebuah asteroid berdiameter 100 meter akan menyebabkan kematian di lokasi setempat dan kerusakan luas yang bisa menjangkau hingga ke beberapa negara saat asteroid menumbuk Bumi entah di daratan atau di lautan.

Sementara asteroid berdiameter 200 meter yang menghantam Bumi di lautan impaknya amat signifikan, antara lain bisa memicu terjadinya tsunami yang berdampak global. Adapun asteroid berdiameter 500 meter yang jatuh di lautan akan menyebabkan kematian masif dan kerugian ekonomi skala global.

Nick Bailey dari Universitas Southampton Jurusan Ilmu Teknik, Inggris, bersama rekannya, Dr Graham Swinerd dari universitas yang sama, dan Dr Richard Crowther dari Laboratorium Rutherford Appleton Laboratory, Inggris, telah mengembangkan perangkat lunak yang mampu mengukur besarnya potensi risiko tumbukan asteroid pada Bumi.

Perangkat lunak itu dinamai NEOimpactor. Perangkat ini secara khusus dikembangkan untuk mengukur dampak dari tumbukan asteroid berukuran "kecil"—berdiameter kurang dari satu kilometer—ke Bumi.

"Potensi ancaman asteroid menabrak Bumi semakin hari semakin disadari dan diterima sebagai bencana alam tunggal terbesar yang dihadapi oleh kemanusiaan," ujar Bailey.

Tim peneliti tersebut menggunakan data mentah dari simulasi impak beruntun. Hasilnya digunakan untuk menetapkan peringkat setiap negara. Peringkat tersebut didasarkan pada seberapa sering sebuah wilayah akan dihantam asteroid dan seberapa parah dampak dari setiap tumbukan tersebut.

Hasilnya menunjukkan, ada 10 negara yang paling berisiko kejatuhan asteroid, yaitu China, Indonesia, India, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Italia, Inggris, Brasil, dan Nigeria.

Jika dilihat dari sudut korban jiwa, China, Indonesia, India, Jepang, dan Amerika Serikat adalah negara-negara yang paling terancam. Artinya, korban jiwa akan sangat banyak. Sementara dari segi dampak ekonomi terparah, negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Swedia, Kanada, dan Jepang adalah yang paling menderita karena hancurnya infrastruktur.

Dari dua aspek dampak tersebut, Inggris berada di urutan kedelapan dalam daftar negara-negara paling rawan terkena dampak. Dari daftar 20 besar untuk kedua dampak itu, lebih dari 10 negara muncul pada kedua daftar dampak. "Dampaknya pada populasi dunia dan pada infrastruktur memang luar biasa besar," kata Nick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com