Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Kupu-kupu di Bantimurung

Kompas.com - 26/05/2010, 09:44 WIB

Upaya lain yang dilakukan Balai TNBB adalah melalui kandang penangkaran. Saat ini Balai TNBB tengah mengembangbiakkan enam jenis kupu-kupu berhabitat di Bantimurung dan telah diketahui jenis pakan ulatnya. Keenam jenis itu adalah Troides hypolithus, Troides helena, Troides haliphron, Papilio ascalapus, Pliopta polyphontes, dan Chetosia myrina.

Kupu-kupu ditangkarkan di kandang berukuran 6 meter x 8 meter yang menyediakan beberapa tempat pakan ulat, seperti pohon jeruk, srikaya, dan bunga asoka. Penjaga tempat penangkaran, Chaeruddin, menyebutkan, ulat dibiarkan seminggu sebelum dimasukkan ke tempat metamorfosis. Ulat ditaruh di toples plastik dan diberi makan hingga menjadi kepompong.

"Setelah dua minggu, kepompong akhirnya menjadi kupu-kupu. Sebagian kami lepas ke alam bebas, sedangkan sisanya diawetkan untuk koleksi di museum," ungkap Chaeruddin.

Sumbangan ini sejalan dengan rencana memperbarui koleksi museum kupu-kupu. Dari 166 jenis kupu-kupu, hanya sekitar 70 jenis yang masih bagus.

Beberapa koleksi yang rusak merupakan jenis kupu-kupu yang dilindungi dan cukup sulit didapatkan kembali karena habitatnya di Papua dan Pulau Seram, Maluku, seperti Ornithoptera goliath procus dan Ornithoptera chimaera. Kerusakan dipicu usia pengawetan lebih dari lima tahun dan kondisi museum yang terlalu lembab.

"Dalam waktu dekat kami berencana memperbarui koleksi museum dan menambah fasilitas pengukur kelembaban agar koleksi kupu-kupu bisa lebih awet," kata Ahmad. (RIZ/NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com