Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengidentifikasi Umur Keramik

Kompas.com - 20/05/2010, 08:53 WIB

Identifikasi keramik

Porselin dan bahan batuan sangat jelas bukan buatan lokal. Selama ini barang-barang seperti itu telah ditemukan di berbagai situs di Indonesia, dan diketahui berasal dari berbagai negara, seperti Tiongkok, Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, dan Kamboja), Timur Tengah, Jepang, dan Eropa (seperti Belanda dan Jerman).

Menurut Widiati, peneliti dan ahli keramik kuno, Keramik yang sering ditemukan di Indonesia berasal dari China (abad ke-2-20 Masehi), Thailand (abad ke-13-18 M), Vietnam (abad ke-8-18 M), Eropa (abad ke-17-20 M), Jepang (abad ke-17-20 M), dan Timur Tengah (abad ke-7-14 M).

Bagaimana mengidentifikasi keramik sehingga diketahui masa pembuatan keramik itu?

Menurut Widiati, dalam mengidentifikasi temuan keramik, pihaknya lebih dulu mencermati unsur bentuk utuh dari keramik tersebut.

"Setelah itu dicermati unsur ruang, yaitu tempat di mana benda itu ditemukan (situs), dan atau tempat asal benda itu dibuat (negara, provinsi, distrik, dan tungku). Setelah itu juga dicermati unsur waktu, pertarikhan, yaitu pertanggalan relatif dari masa pembuatan keramik porselin atau bahan-bahan tersebut. Biasanya berdasarkan masa pemerintahan di China yang sudah diketahui," ujarnya.

Warna glasir

Widiati, yang kini Kepala Subdit Pengendalian Pemanfaatan pada Direktorat Bawah Air Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, berpendapat, untuk menentukan kapan keramik itu dibuat, antara lain dapat diketahui berdasarkan warna glasir atau pola hias. Misalnya, keramik-keramik Vietnam yang berglasir warna tunggal, seperti putih, hijau, atau hitam, diketahui berasal dari sekitar abad ke-13 hingga ke-14. Atau keramik Thailand yang mempunyai hiasan berupa ikan yang diletakkan pada bagian permukaan dalam dari dasar wadah diketahui berasal dari abad ke-14.

Setidaknya ada 10 ciri yang dapat digunakan untuk keperluan analisis keramik. Tujuannya untuk mengetahui asal daerah pembuatan, bentuk asal dan pertanggalan. Kesepuluh ciri itu adalah bentuk pecahan, besaran, orientasi pecahan, jenis bahan dasar, warna bahan dasar, pola hias, teknis hias, warna glasir, teknik glasir, dan sisa pengerjaan.

Untuk menentukan asal daerah pembuatan, digunakan ciri yang meliputi bentuk pecahan, besaran pecahan, ketebalan, orientasi, jenis bahan dasar, pola hias, warna glasir, dan teknik glasir. "Adapun untuk penentuan masa pembuatan keramik diperlukan pengamatan terhadap bentuk, jenis bahan dasar, warna bahan dasar, pola hias, teknik hias, dan warna glasir," ujar Widiati.

Jejak pembuatan, kalau kita jeli bisa ditemukan suatu tanda —yang sengaja atau tidak sengaja—tampak pada permukaan porselin atau bahan batuan setelah terjadi proses pembakaran.

Tentang temuan keramik di perairan utara Cirebon, berdasarkan identifikasi dan tipologi benda-benda keramik itu, merupakan keramik abad ke-10 Masehi dari masa Dinasti Lima.

Sudah tentu, melalui hasil identifikasi keramik ini, ada sedikit-banyaknya tambahan data untuk merangkai sejarah kebudayaan masa lampau Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com