Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Keramik, Merangkai Sejarah

Kompas.com - 19/05/2010, 20:24 WIB

Selain itu, masih terdapat bentuk berbagai tutup yang belum diketahui padanan wadahnya, serta keramik yang berbentuk bukan wadah. Di antara sembilan wadah tersebut, tiga bentuk yait u mangkuk, piring, dan guci ditemukan dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan bentuk lain. Namun di antara ketiganya, jenis mangkuk yang paling banyak (186.185 buah) .

Identifikasi Keramik

Porselin dan bahan batuan sangat jelas bukan buatan lokal . Selama ini barang-barang seperti itu telah ditemukan di berbagai situs di Indonesia, dan diketahui berasal dari berbagai negara seperti Tiongkok, Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, dan Kamboja), Timur Tengah, Jepang, dan Eropa (seperti Belanda dan Jerman ).

Dia antara negara-negara penghasil keramik tersebut, keramik Tiongkok merupakan temuan yang paling banyak. Keramik jenis ini telah diproduksi di tempat asalnya lalu dipasarkan di berbagai belahan dunia, menggunakan angkutan tertentu melintasi daratan a tau lautan, kata ahli identifikasi keramik, Widiati, yang kini Kepala Subdit Pengendalian Pemanfaatan pada Direktorat Bawah Air, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Menurut Widiati, teori kedatangan keramik ada yang sebagai barang dagang/kargo, barang bawaan, barang hadiah, dan juga sebagai barang pesanan.

Keramik yang sering ditemukan di Indonesia berasal dari Cina (abad II XX Masehi), Thailand (abad XIII XVIII Masehi), Vietnam (abad XIII XVIII Masehi), Eropa (abad XVII XX Masehi), Jepang (abad XVII XX Masehi), dan Timur Tengah (abad VII XIV Masehi).

Bagaimana mengidentifikasi keramik, sehingga diketahui masa pembuatan keramik tersebut? Widiati yang sudah berpengalaman puluhan tahun sebagai peneliti , dengan skripsi dan tesis khusus penelitian keramik menjelaskan, dalam mengidentifikasi temuan keramik, pihaknya lebih dulu mencermati unsur bentuk utuh dari keramik tersebut.

Setelah itu dicermati unsur ruang, yaitu tempat di mana benda itu ditemukan (situs), dan atau tempat asal benda itu dibuat (negara, provinsi, distrik, dan tungku). Setelah itu juga dicermati unsur waktu , pertarikhan, yaitu pertanggalan relatif dari masa pembuatan keramik porselin atau bahan-bahan tersebut. Biasanya berdasarkan masa pemerintahan di Cina yang sudah diketahui, paparnya.

Widiati berpendapat, untuk menentukan kapan keramik tersebut dibuat, antara lain dapat diketahui berdasarkan warna glasir atau pola hias. Misalnya keramik-keramik Vietnam yang berglasir warna tunggal seperti putih, hijau atau hitam, diketahu i berasal dari sekitar abad 13-14. Atau keramik Thailand yang mempunyai hiasan berupa ikan yang diletakkan pada bagian permukaan dalam dari dasar wadah diketahui berasal dari abad ke-14.

Setidaknya ada 10 ciri yang dapat digunakan untuk keperluan analisis keramik yang bertujuan untuk mengetahui asal daerah pembuatan, bentuk asal dan pertanggalan. Kesepuluh ciri itu adalah bentuk pecahan, besaran, orientasi pecahan, jenis bahan dasar, warna bahan dasar, pola hias, teknis hias, warna glasir, teknik glasir, dan sisa pengerjaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com