Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punahnya Hutan Suku Talang Mamak

Kompas.com - 17/05/2010, 10:32 WIB

Hutan itu dahulunya sangat bagus dan indah, dipenuhi pepohonan alam, tinggi menjulang nan asri. Namun, saat Kompas mendatangi kawasan itu pada awal pekan ini, nyaris tidak ada lagi sisa keasrian hutan yang pernah mendapat anugerah Kalpataru itu. Pemandangan di sana kini tidak ubahnya seperti lokasi perusahaan perkebunan kelapa sawit. Di mana-mana yang terlihat hanya kelapa sawit dan kelapa sawit. Kalaupun ada pemandangan berbeda, sesekali terlihat pepohonan karet yang tidak tertata rapi. Tidak tampak lagi pepohonan besar, kecuali satu dua pohon sialang yang masih dibiarkan hidup tinggi menjulang di hamparan pepohonan sawit.

Kondisi hutan Panyabungan dan Panguanan sudah ditangisi Patih Laman. Hutan adat Sungai Tunu dan Desa Talang Selantai sudah hilang sama sekali. Sekarang ini yang terlihat hanya hamparan kebun kelapa sawit milik PT Selantai Agro Lestari. Di tengah-tengah hutan adat itu berdiri perumahan dan kantor perkebunan itu. Hutan adat Durian Cacar dan Kelumbuk Tinggi Baner nyaris sama kondisinya.

Hutan adat Talang Mamak memang nyaris tinggal nama saja. Padahal, pada tahun 2006, hutan itu sempat diagendakan untuk diperkuat payung hukumnya melalui peraturan daerah. Bupati Indragiri Hilir dan Ketua DPRD Inhu bahkan sempat menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (SKB) Nomor 31 Tahun 2006 tentang Hutan Adat Suku Talang Mamak. Sayangnya, sejak SKB itu ditandatangani, tidak pernah ada lagi kelanjutan peraturan daerah yang sempat direncanakan itu. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu pun seakan tidak peduli dengan kerusakan itu.

Patih Gading, cucu kandung Patih Laman yang kini menjadi penerus kepala suku Talang Mamak, mengatakan, hutan Talang Mamak telah menjadi korban kerakusan orang-orang yang tidak memikirkan lingkungan. Ada dua oknum yang dianggap sebagai biang keladi penjualan lahan-lahan hutan kepada orang-orang luar. Pertama adalah Kepala Desa Durian Cacar "H" dan mantan patih "Y' yang tidak lain merupakan cucu luar dari Patih Laman juga.

"Y' diberhentikan sebagai kepala suku oleh Raja Indragiri karena tidak mematuhi sumpah adat membayar utang pusaka. Meski demikian, di lapangan dia masih memiliki kekuasaan dan tidak dapat dihalangi untuk menjual lahan-lahan Talang Mamak.

"Kami sudah melaporkan kasus penjualan hutan Talang Mamak itu kepada polisi. Sayangnya belum ada kelanjutan kasus itu. Saya berharap orang-orang itu dapat dihukum. Bagi Talang Mamak, saudara tidak perlu dibela bila melanggar adat apalagi aturan hukum," tutur Laman.

Seorang teman bertanya, apa yang mesti dilakukan oleh Patih Laman selanjutnya?

Kembalikan saja Piala Kalpataru itu. Untuk apa lagi memegang Piala Kalpataru, sementara hutan yang mendapat penghargaan itu sudah nyaris punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau