”Itu terlihat dari sofa yang berada di bagian tengah yang bekernyut,” ujar Thomas. Sementara barang-barang yang terbuat dari kertas tampak menghitam. Tembok di bagian belakang juga menghitam.
Berdasarkan tingkat kerusakan yang ditimbulkan, Thomas memperkirakan meteorit yang menghantam rumah di Duren Sawit itu besarnya kira-kira seukuran buah kelapa.
Menurut dia, meteorit sebesar itu sangat jarang bisa sampai di permukaan bumi karena begitu masuk atmosfer pada ketinggian 100 kilometer akan terbakar dan habis terkikis oleh masa udara atmosfer yang lebih padat.
Meteorit yang terbakar saat memasuki atmosfer tersebut akan tampak seperti bola api serta menimbulkan suara desingan.