Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Gajah Serang Manusia

Kompas.com - 26/03/2010, 08:57 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Setelah dua hari lalu ditemukan seekor gajah mati dalam kondisi membusuk tanpa gading, kali ini giliran manusia yang diserang gajah. Sunardi (42), warga Desa Petani, Kecamatan Mandau, Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, nyaris tewas pada Rabu (24/3/2010) malam setelah mencoba mengusir gajah dari kebun sawit miliknya.

Kejadian naas itu bermula ketika sekawanan gajah yang diperkirakan berjumlah 10 ekor terlihat memasuki perkebunan warga di pinggir perkampungan. Sunardi dan beberapa temannya berupaya menghalau gerombolan ”si berat” itu dengan bunyi-bunyian keras dan potongan kayu.

Menurut Sunardi, semula kawanan gajah tersebut tampak ketakutan dan bergerak menjauh ketika diusir dengan bunyi-bunyian. Namun, tiba-tiba seekor gajah jantan yang memiliki tubuh paling besar berbalik arah dan mengejar warga yang mengusir.

”Mereka (warga yang mengusir) terkejut dan berlari. Sunardi terjatuh dan gajah itu menginjak tubuhnya. Sunardi masih berusaha bangkit dan berlari, tetapi kemudian terperosok ke dalam parit. Bagusnya, gajah itu tidak mengejar lagi,” kata Rianto, Kepala Desa Petani, yang dihubungi kemarin.

Beberapa menit kemudian, gajah tersebut pergi dan Sunardi berteriak memanggil teman- temannya. Sunardi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Thursina Duri. ”Lengan kirinya patah dan bahunya memar. Beberapa warga saya yang berlari mengalami luka-luka lecet akibat terjatuh dan tergores duri,” ujar Rianto.

Warga Desa Petani, lanjut Rianto, sudah sangat resah dan marah terhadap gangguan gajah yang sering masuk ke perkampungan dan merusak kebun. Kawanan gajah itu sudah berada di Desa Petani sejak Februari lalu.

”Harta (kebun) kami sudah habis dan sekarang nyawa kami terancam, tetapi tak ada tindakan pemerintah. Apa lagi yang harus kami lakukan,” keluh Rianto.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Trisnu Danisworo, serangan gajah itu terjadi karena satwa tersebut merasa terusik. Ada kemungkinan pula, kawanan gajah marah atas kehilangan salah satu anggota keluarganya yang dibantai manusia dan ditemukan membusuk dua hari lalu.

Juru bicara World Wide Fund for Nature (WWF) Riau, Syamsidar, berpendapat, konflik antara manusia dan gajah akan terus terjadi selama tidak ada lokasi khusus untuk penampungan satwa langka tersebut. (SAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau