Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Saudara Pelestari Raflesia

Kompas.com - 08/03/2010, 09:24 WIB

”Kalau lokasi tempat 21 titik tumbuh itu dipastikan aman, medannya sulit dan jauh dari jalan,” ujar Zul.

Zul mengungkapkan, dengan melihat langsung Rafflesia arnoldii, selain menumbuhkan kepedulian, juga sekaligus meluruskan pemahaman masyarakat. Selama ini masyarakat memahami raflesia sebagai bunga bangkai dan itu salah. Bunga bangkai adalah Amorphophallus titanum.

Uji coba

Pada tahun 2003 empat bersaudara itu memindahkan area pelestarian Amorphophallus ke lahan kebun di tepi jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang, Desa Tebat Monok, Kepahiang. Lahan itu di belakang rumah Zul itu itu diperoleh dari kedua orangtua mereka, Syamsudin (70) dan Sihawati (65), sebagai bentuk dukungan atas kegiatan anak-anaknya. Dengan adanya lahan itu, mereka juga bermimpi bisa menumbuhkan raflesia.

Jumadi menuturkan, tahun 2006, saat memutuskan membentuk kelompok pelestari bernama TPPL, mereka sudah mempelajari raflesia tumbuh di batang atau liana yang rebah di tanah dan berakar, bukan dari spora. Batang tersebut juga tumbuh dekat dengan sumber air atau di tanah yang mengandung air.

”Begitu lamanya waktu yang dibutuhkan satu bunga raflesia untuk mekar beberapa hari,” ujar Jumadi.

Ketika TPPL terbentuk dan yakin dengan pengamatan mereka selama ini, empat bersaudara itu berusaha menumbuhkan liana batang raflesia itu, di kebun di belakang rumah Zul. Mereka membuat setek dari batang itu dan menanamnya di kantong plastik (polybag). Beberapa setek kini sudah tumbuh.

Sayangnya, upaya pelestarian itu belum mendapat respons dari Pemkab Kepahiang atau Pemprov Bengkulu. Namun, tindakan pelestarian TPPL sudah mendapatkan respons dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. BKSDA menilai positif tindakan itu dan mendukung mereka. Sementara Pemkab Kepahiang masih sebatas mengusulkan TPPL sebagai penerima Kalpataru 2010.

Mereka tidak terlalu berharap pada bantuan. Empat kakak-beradik itu tetap berpegang teguh pada niat tulus, melestarikan Rafflesia arnoldii yang sekarang nyaris punah.

BIODATA

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau