Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ipal Komunal untuk Sehatkan Lingkungan

Kompas.com - 23/02/2010, 03:39 WIB

Sementara itu, menurut Roma Manurung, perwakilan dari USAID, pembangunan MCK+ tandem ini menelan biaya Rp 200 juta.

”Pembangunan MCK+ memakan waktu dua bulan,” kata Roma Manurung.

Pembuatan Ipal bersama ini dapat menjadi contoh untuk membuat Ipal komunal. Jadi, WC di rumah-rumah pribadi tidak perlu memiliki septik tank sendiri, melainkan memakai Ipal komunal.

Berdasarkan data Indonesia Sanitation Sector Development Program Urban Sanitation, September 2006, hanya satu persen dari populasi total di Jakarta yang tersambung dengan sistem pengolahan limbah perpipaan. Adapun di Kuala Lumpur (Malaysia) 80 persen, New Delhi (India) 60 persen, Phnom Penh (Kamboja) 41 persen, dan Dhaka (Banglades) 30 persen. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com