Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Itu Akhirnya Tenggelam Akibat Pemanasan Global

Kompas.com - 08/12/2009, 19:31 WIB

"Manfaat bambu ialah kami menaruh bahan alamiah ke alam," kata Narin Boonruam, sekretaris perhimpunan nelayan provinsi.

Tetapi bambu tersebut takkan banyak bemanfaat jika permukaan air laut naik lebih jauh lagi. Satu studi baru-baru ini yang disiarkan di jurnal ilmiah Nature menetapkan delta itu di dalam kategori risiko tinggi.

"Jika kami tidak memasang perlindungan apa pun terhadap erosi pantai, lebih dari separuh provinsi Bangkok akan sirna," kata Panada Tedsiri, penyelenggara Thai Community Foundation, satu organisasi non-pemerintah.

Saat para pemimpin dunia mempersiapkan pertemuan perubahan iklim, para pegiat mengatakan politisi perlu menangani cara menanggulangi erosi juga karena hal itu mempengaruhi masyarakat di seluruh dunia.

"Itu adalah bencana yang merayap. Setiap hari, erosi memiliki dampak yang tak terlihat pada banyak orang," kata Tara Buakamsri, manager aksi bagi Greenpeace Asia Tenggara."Itu melipatgandakan, bukan hanya erosi, tapi juga perubahan iklim," katanya.

Di Malaysia, para pejabat mengatakan hampir 30 persen garis pantai menderita akibat erosi melalui pertumbuhan penduduk, urbanisasi, produksi gas dan minyak, dan perkembangan pariwisata.

Di India, sebanyak 1.500 kilometer atau 26 persen garis pantai utama menghadapi erosi serius dan dengan aktif berkurang, demikian dikatakan Bank Pembangunan Asia.

Negara bagian wisata Goa telah mendirikan penghalang yang ramah di sepanjang dua hambaran pantai putihnya, tapi majelis lokal awal 2009 mendengar, lebih dari 10 persen garis pantai jatuh ke dalam laut.

Bangladesh, yang berada di dataran rendah, akan menjadi salah satu negara yang paling parah mengalami pukulan akibat perubahan iklim.

Panel Antar-Pemerintah PBB mengenai Perubahan Iklim (IPCC) menyatakan, naiknya permukaan air laut akan melahap 17 persen seluruh lahan di Bangladesh paling lambat 2050, sehingga sedikitnya 20 juta dari 144 juta warganya kehilangan tempat tinggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com