Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Kudus, Sancaka Dwi Supani, mengatakan, hingga sekarang memang Pemkab belum memiliki tempat penyimpanan berbagai benda purbakala secara representatif.
"Seharusnya upaya mendapatkan tempat penyimpanan benda-benda purbakala lebih diprioritaskan dibandingkan harus mengupayakan keberadaan benda purbakala yang belum diketahui," katanya.
Tanpa tempat yang representatif terlebih dahulu, katanya, keberadaan benda-benda purbakala itu dikhawatirkan mudah rusak karena tidak tahan terhadap suhu udara yang tidak teratur.
"Perawatan benda-benda purbakala tidak mudah. Selain dibutuhkan tempat khusus juga dibutuhkan temperatur udara yang teratur," katanya.
Temuan lainnya di Situs Patiayam yakni sejumlah tulang belulang binatang purba seperti Stegodon trigono chepalus dan Elephas sp (sejenis gajah purba), Cervus zwaani dan Cervus lydekkeri martin (sejenis rusa), Rhinoceros sondaicus (badak), Sus brachygnatus dubris (babi), Felis sp (macan), Bos bubalus palaeoharabau (kerbau), Bos paleosondicus (banteng), dan Crocodilus sp (buaya).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.