Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ada UFO di Blok M?

Kompas.com - 16/10/2009, 11:36 WIB

”Pertama harus dilihat foto atau videonya. Yang paling dasar adalah pengamatan dengan mata orang awam dan dari pemikiran awam, apakah itu benar-benar obyek (UFO) atau debu di lensa kamera,” paparnya.

Jika benda aneh itu patut diduga UFO, temuan tersebut akan dibahas oleh sesama peneliti ufologi. Irvan juga mengatakan, jika saksi mata pada kasus UFO Blok M lebih dari satu orang, maka investigasi lebih lanjut bisa dilakukan.

Sebelumnya pada Kamis (8/10) siang, warga Bone, Sulawesi Selatan, dikejutkan dengan ledakan di angkasa yang didahului oleh cahaya api yang bergerak dengan cepat dan meninggalkan asap tebal.

Warga sempat menduga cahaya dan ledakan itu berasal dari pesawat Sukhoi TNI AU yang meledak di udara. Namun, pihak TNI AU membantah dan menyatakan tidak ada pesawat Sukhoi yang melintasi Bone pada hari itu.

Diculik UFO

Nur Agustinus, aktivis Komunitas Beta-UFO, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa penampakan UFO kerap terjadi di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Cirebon. Oleh karena itu, Komunitas Beta-UFO menyebut ketiga daerah itu dengan istilah Segitiga UFO di Indonesia.

Pada tahun 2000, Beta-UFO menerima laporan dari Cirebon tentang seorang bocah berusia enam tahun yang diculik UFO. Bocah itu terpisah dari teman-temannya saat beranjak pulang setelah bermain-main di kebun tebu. Belakangan, bocah yang namanya dirahasiakan itu mengaku diajak main oleh lima makhluk aneh yang badannya bersisik.

Menurut si bocah, dia hanya sebentar bermain-main dengan kelima makhluk aneh tersebut. Namun, keluarganya kalang kabut lantaran si bocah dua minggu menghilang. Nur Agustinus juga mencatat bahwa UFO biasanya muncul saat Bumi sedang mengalami fenomena alam, seperti gempa, gunung meletus, dan badai.

Di situsnya, Komunitas Beta-UFO menyatakan bahwa selama tahun 2007 ada 32 laporan penampakan beta-UFO di Indonesia yang 11 di antaranya terjadi di wilayah Jabodetabek. Sebagian di antaranya tidak berupa berkas cahaya. Sementara itu, sepanjang 2008 tercatat ada 34 laporan tentang penampakan beta-UFO dari seluruh Indonesia dan 13 di antaranya terjadi di wilayah Jabodetabek.

Pada Januari 2006, Yudi, warga Pondokgede, Bekasi, mengaku melihat lima berkas cahaya di angkasa. Saat itu, Yudi sedang bersantai bersama keluarganya. Pengalaman yang sama dialami Riyogarta Luwiyana, warga Bintaro, Tangerang, seperti tertuang di blognya.

Pada 26 Maret 2006, saat dalam perjalanan ke sebuah rumah makan di Bintaro, Riyogarta dan istri melihat benda aneh di langit. Benda tersebut memiliki ekor pendek warna hijau dan bekerlap-kerlip.

Sementara itu, pada Desember 2008, seorang warga Petukangan, Jakarta Selatan, merekam sejumlah titik cahaya di langit yang berpindah-pindah dengan cepat. Rekaman video tersebut dikirim dan disiarkan di sebuah stasiun televisi. Menanggapi rekaman ini, peneliti Lapan, Sri Loka Prabotosari, menyatakan belum bisa memastikan benda asing tersebut.

Jufri (38), warga Petukangan, mengaku merekam fenomena tersebut dan mengunggahnya ke YouTube. Jufri mengaku menyaksikan fenomena ganjil itu bersama teman-temannya. Saat itu, mereka sedang membakar sate di pelataran rumah ketika sejumlah berkas cahaya dalam formasi tertentu bergerak di angkasa. (sab/luc)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com