Hiu Ganas dari Medan

KOMPAS.com — Bony Fafius punya dua alasan kuat membeli Mitsubishi Galant V6 24 untuk dimodifikasi. Pertama, ia merasa tidak puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Kedua, ia ingin punya mobil kencang.

Jelas dong, arah modif pada "Hiu"—sebutan buat Galant—adalah pendongkrakan tenaga. Untuk proses engine swap, menurut Bony, hal itu tidak sulit. Pasalnya, pengguna Galant bisa memakai mesin 6A13TT VR4 V6 berkapasitas 2.500 cc DOHC twin turbo.

"Kebetulan, perangkat dari VR4 gue beli half cut dari Malaysia. Jadi, dapat mesin, transmisi, wiring, ECU, sama kaki-kaki," papar Bony. Yang membuatnya senang, ia bisa mengubah sistem penggerak roda jadi all wheel drive. "Semuanya pakai punya VR4," bangganya.

Pengubahan sistem penggerak dan engine swap tidak terlalu sulit. Bagaimana tidak. Mesin, misalnya, punya VR4 secara mendasar sama persis dengan Galant "Hiu". Perbedaan hanya terletak pada twin turbo dan teknologi DOHC.

Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 280 dk. Akan tetapi, dengan beberapa ubahan, tenaga bisa melonjak. Ubahan itu seperti pada air suction kit, ECU standalone maupun piggyback, penggantian intercooler maupun sistem pembuangan. Dengan begitu, tenaga 329 dk pun sudah diraih. Untuk engine swap, tegas Bony, pemasangan mesin VR4 V6 DOHC tidak perlu pengubahan pada dudukan mesin.

Sudah begitu, transfer case, gardan, suspensi, sampai rem cocok dengan Galant produksi lokal. Ketika melalui dyno test di Medan dalam sebuah acara kontes, tenaga mesin hanya 150 dk. Itu karena boost turbo disetel 0,5 bar. "Ditambah lagi, sistem AWD banyak mereduksi tenaga," bela Bony. (Risson)