Kenyamanan di tengah sawah tersebut agaknya merupakan pembayaran setimpal bagi jerih payah Musram yang harus berjalan kaki setengah jam menuju sawah dari rumah tinggalnya di Dusun Gubuk Rubuh, Desa Getas, Playen. Tiap hari, dia berangkat dari rumah pukul 06.00 dan pulang kembali pada pukul 17.30.
Ketika mayoritas warga Gunung Kidul sedang ditimpa bencana kekeringan, Musram dan seluruh warga di desa Bleberan menikmati limpahan air untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai gambaran, warga di wilayah selatan Gunung Kidul yang sama sekali tak dianugerahi kekayaan air kini menjerit karena kenaikan harga air bersih. Sejak satu pekan sebelum Lebaran hingga kini, harga air dari penjaja air keliling naik hingga 20 persen.
Selama satu pekan sekali dalam setahun pada era tahun 1982, menurut Musram, warga pemilik sawah di sekitar air terjun Sri Gethuk bekerja bakti membangun saluran irigasi agar areal tersebut bisa ditanami padi sepanjang tahun. Limpahan air yang bermuara di air terjun Sri Gethuk ini berasal dari mata air dari goa-goa bawah tanah seperti Luweng Umbul, Luweng Laos, dan Luweng Membleg.
Seperti lokasi lain di Gunung Kidul yang menyimpan keunikan limpahan air, Sri Gethuk pun menyimpan cerita legenda yang hingga kini dipercaya penduduk sekitar. Menurut Kepala Desa Bleberan Tri Harjono, desa itu memiliki cerita tutur bahwa lokasi air terjun di Desa Bleberan, Playen, itu pernah jadi pusat kerajaan makhluk halus.
Bariah (40), warga setempat, mengaku hingga kini sesekali masih mendengar bunyi tetabuhan gamelan dari arah air terjun. Bunyi gamelan terdengar terutama ketika langit telah menjadi gelap atau menjelang turun hujan.
”Saat saya masih kecil, bunyi gamelan pasti terdengar saat maghrib. Kini sejak banyak pendatang, suara-suara itu mulai jarang,” tutur Mawardi (56).
Anugerah air yang mereka nikmati sebenarnya terjadi karena aliran sungai bawah tanah menyentuh permukaan.
Gunung Kidul sejatinya sangat kaya dengan limpahan air yang tersembunyi jauh di bawah tanah. Jika aliran sungai bawah tanah bisa diraih oleh warga dengan cara murah seperti di Sri Gethuk, niscaya kekeringan hanya menjadi nostalgia dari bumi Gunung Kidul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.