Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Pertanda Kala, Bulan Penunjang Kehidupan

Kompas.com - 16/09/2009, 07:12 WIB

Oleh NINOK LEKSONO

KOMPAS.com - Dari segi asal-usul kejadiannya, Bulan tidak dapat dipisahkan dari Bumi. Salah satu teori yang kini banyak dianut adalah bahwa Bulan terbentuk dari sempalan material Bumi akibat ditumbuk oleh benda angkasa ukuran besar, mungkin sebesar Mars. Karena model ini lebih mampu menjelaskan terbentuknya Bulan dibandingkan dengan teori-teori lain, skenario tumbukan planeter ini merupakan yang paling banyak diterima di kalangan ilmiah (Gabriel Gache, Science News Editor, 20 Desember 2007).

Tentu masih ada rincian penjelasan dari proses tersebut, yang menghasilkan satelit alam relatif amat besar terhadap ukuran planet induknya. Muncul pula dugaan, materi Bulan tersusun 80 persen dari benda penumbuk dan 20 persen dari Bumi. Namun, ada juga ilmuwan lain yang mengatakan sebaliknya.

Tentu masih banyak yang dapat dikisahkan dari riwayat lahirnya Bulan. Namun, semangat mempelajari riwayat dua benda langit yang ditakdirkan untuk menyusuri waktu bersama-sama ini bukan berlangsung satu arah saja. Misalnya studi hanya diarahkan untuk mempelajari Bulan. Dalam kenyataannya, dari studi tentang Bulan pula banyak dipelajari serba-serbi mengenai Bumi.

Bumi dari Bulan

Di Bulan, ternyata ada berton-ton batuan dan debu yang pada masa silam ditembakkan dari Bumi akibat tumbukan asteroid. Pada batuan dan debu tersebut ternyata juga terkandung rahasia mengenai planet Bumi pada keadaan awal dan juga asal-usul kehidupan (Science Tuesday, 23/7/2002).

John Armstrong dari Universitas Washington di Seattle, AS, menyebut bahwa Bulan merupakan loteng Bumi sehingga kita harus sering menengok untuk mendapatkan benda berharga yang tersimpan di sana. Informasi yang dikandung pada benda-benda itu tak dapat ditemukan di tempat lain.

Dari sampel materi yang ada di Bulan, menurut Armstrong, dapat diketahui apa yang ada di Bumi 3,9 miliar sampai 4,0 miliar tahun silam, bagaimana keadaan awal atmosfernya saat itu, juga kerak dan permukaan buminya. Bisa juga ditelusuri bagaimana kehidupan mulai berevolusi.

Misteri ukuran

Di luar ”riwayat bersama” Bumi-Bulan, ada satu hal lain yang dapat menggugah kita mengenai Bulan, yaitu seputar terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT), yang merupakan salah satu fenomena alam yang paling indah.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau