Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelestarian Orangutan Libatkan Suku Terasing

Kompas.com - 09/09/2009, 17:54 WIB

JAMBI, KOMPAS.com -  Pelestarian orangutan sumatera atau pongo abelii di Provinsi Jambi, melibatkan partisipasi komunitas terasing Suku Talang Mamak. Mereka menjadi pengasuh orangutan korban perdagangan satwa liar, yang bakal dilepasliarkan ke hutan.

Manajer Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatera dari Frankfurt Zoological Society (FZS) Julius Paolo Siregar, Rabu (9/9) menyatakan, keterlibatan Suku Talang Mamak sudah berlangsung selama lima tahun terakhir. Mereka menjadi pengasuh orangutan sebelum dilepas ke kawasan hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) di Kabupaten Tebo, Jambi.  

"Warga Talang Mamak menjaga dan mengajari orangutan untuk hidup mandiri sebelum dilepasliarkan," tutur Julius.

Julius menjelaskan, selama orangutan dalam tahap adaptasi, warga Talang Mamak mengajari cara mencari sendiri makanan di dalam hutan, antara lain berbagai jenis buah-buahan, daun, dan serangga seperti rayap. Selain itu, orangutan juga diajari untuk membuat sarang di atas pohon. Orangutan yang menjalani program reintroduksi adalah yang sebelumnya pernah hidup bersama manusia. Mereka korban perdagangan satwa liar, sehingga kehilangan kemampuan hidup di alam liar.

Iskandar (25), salah satu warga Suku Talang Mamak yang telah empat tahun menjadi pengasuh orangutan . Menurutnya, diperlukan kesabaran untuk menjaga orangutan. "Setiap hari saya menjaga orangutan dari pukul 06.00 hingga 18.30. Semakin baik kemampuan adaptasi orangutan, makin cepat dilepasliarkan," ujarnya . Iskandar bertugas menjaga Tamara, orangutan sumatera betina dewasa yang dilahirkan di Kebun Binatang Perth, Australia.

"Orangutan yang belum memiliki kemampuan mandiri, kemungkinan mati di alam liar cukup tinggi. Orangutan bisa mati kelaparan karena belum tahu makanan dalam hutan yang bisa dimanfaatkan," lanjut Iskandar.

Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatera yang dikelola FZS terletak di Dusun Semerantihan, Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo di kawasan penyangga TNBT. Ini merupakan pusat reintroduksi orangutan sumatera, satu-satunya di Indonesia ini sudah berjalan sejak tahun 2002. Hingga pertengahan tahun ini, FZS telah menerima 121 ekor orangutan , dan 108 ekor di antaranya sudah dilepasliarkan di hutan penyangga dan TNBT.

Namun,  keberadaan orangutan sumatera di sana kini terancam serius seiring rencana pengalihan fungsi hutan. Menteri Kehutanan telah mencadangkan 52.000 hutan produksi menjadi hutan tanaman industri (HTI) sesuai Surat Keputusan Menhut nomor 777/Menhut-VI Tahun 2008. Dalam SK itu dinyatakan bahwa area yang dicadangkan menjadi HTI oleh PT Rimbah Hutani Mas di bawah manajemen Sinar Mas Group adalah hutan eks hak pemanfaatan hutan ( HPH) Dalek Hutani Esa seluas 33.776 hektar, eks HPH Hatma Hutani 8.587 h ektar, eks HPH Limbah Kayu Utama 6.441 hektar, dan eks HPH Gamasia Hutani 3.226 hektar.   

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau