Kerusakan fisik di Kota Tasikmalaya akibat gempa memang tidak separah di Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan pemantauan, bangunan pemerintah yang rusak parah adalah Balai Kota Tasikmalaya dan Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya. Namun, tetap saja merasakan tanah yang kita pijak dan bangunan tinggi di sekitar kita bergetar membuat kita ketakutan.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dede Sudrajat pun harus mendapat 10 jahitan di tangan kirinya akibat kejatuhan genting bangunan.
Seorang Deputi Pimpinan BI Tasikmalaya Rodji Hardija, menuturkan, awalnya, getaran terasa kecil tapi tiba-tiba jauh lebih kuat. Saya yang semula merapat ke tembok pun akhirnya lari keluar kantor. Apalagi melihat plafon ruangan ada yang berjatuhan.
Sementara bagi pemilik ruko di Jalan Pasar Wetan, Taten Roswati (40), peristiwa sore tadi sangat menentukan nasibnya. Bagaimana tidak, ketika gempa terjadi ia berada di dalam ruko. Begitu merasakan bumi bergetar ia pun berlari keluar. Tidak berapa lama lantai dua ruko itu pun ambruk nyaris menimpa Taten.
"Saya lihat motor di jalan dan orang berjalan tak karuan waktu gempa terjadi. Getarannya sangat besar," kata Taten.
Selasa sore yang seharusnya menjadi saat-saat terindah menanti bedug maghrib tanda buka puasa tiba-tiba saja terasa lama untuk dilalui. Perasaan takut dan ketidakberdayaan sebagai manusia di hadapan Tuhan menjadi perenungan tersendiri di tengah bulan suci ini. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.