KOMPAS.com - Disebut kunci T karena bentuknya menyerupai huruf T. Gagangnya dapat dibuat dari kunci busi, sedangkan kakinya dari obeng. Bagian kaki, yang kemudian dicolokkan ke lubang kunci sepeda motor, dibentuk pipih dan runcing. Kunci T ini menjadi salah satu perkakas wajib para pemetik, alias pencuri sepeda motor.
Dari para tersangka pencuri sepeda motor yang ditangkap, polisi kerap menyita kunci T, termasuk dari Hery Setiawan (20), tersangka pencuri sepeda motor yang tewas ditembak polisi reserse kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Jumat (28/8) dini hari.
Begitu pula dari tersangka Riswanto alias Moheng (37), yang ditembak tim buru sergap (buser) Kepolisian Sektor Metropolitan Bantargebang, Sabtu pekan lalu. Riswanto diketahui sudah delapan kali mencuri sepeda motor di wilayah Bekasi. Di antara barang bukti yang disita polisi terdapat kunci T.
”Hampir semua jenis sepeda motor dapat dibobol dengan kunci (T) ini,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Budi Sartono, Jumat lalu.
Ketika dicobakan pada sepeda motor yang disita polisi dari Hery, kunci T ini memang efektif. Kunci T dicolokkan, kemudian diputar ke kanan dengan sedikit ditekan, klek, sepeda motor pun siap dinyalakan.
Pihak kepolisian, termasuk jajaran Polres Metro Bekasi, sudah mengimbau masyarakat agar memasang pengaman ganda pada sepeda motornya. Ini terkait dengan maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor, terutama sepeda motor.
”Sehari bisa tiga sampai empat laporan kehilangan sepeda motor,” kata Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Mas Guntur Laupe, Sabtu kemarin.
”Kami menjadikan kasus pencurian kendaraan bermotor ini sebagai prioritas karena aksi pencurian kendaraan bermotor sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Seperti yang dialami Marni Hadianti (33), ibu rumah tangga yang tinggal di Jakamulya, Bekasi Selatan. Jumat lalu, Marni melapor ke polisi bahwa sepeda motor Yamaha Jupiter MX miliknya dicuri.