Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak El Nino hingga Februari Mendatang

Kompas.com - 01/08/2009, 12:28 WIB

PALU, KOMPAS.com - Stasiun Meteorologi Departemen Perhubungan di Bandara Mutiara Palu memprediksikan perubahan cuaca El-Nino di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah akan mencapai puncaknya pada  Desember 2009 sampai Februari 2010.
   
"Berdasarkan pemantauan perkembangan cuaca melalui satelit, puncak El-Nino di daerah ini diperkirakan terjadi antara bulan tersebut," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi instansi tersebut, Aschadi SR, di Palu, Sabtu (1/8).
   
Ia mengatakan, gejala El-Nino yang memunculkan panas ekstrem kini mulai dirasakan oleh masyarakat di sebagian wilayah Sulteng, termasuk di Kota Palu (ibu kota provinsi) yang kurun sepekan terakhir ini suhu udaranya pada pagi hari sangat dingin dan di siang hari terasa panas sekali.
   
Gejala fenomena alam tersebut akan semakin meningkat pada Agustus 2009 ini, namun puncaknya diperkirakan mulai akhir 2009 hingga bulan Februari 2010.
   
Meski demikian, katanya, dampak El-Nino yang dipastikan akan melanda Sulteng, tidak separah dengan yang terjadi di provinsi lain yang ada di Pulau Jawa dan Pulau Papua.
   
"Musim kemarau beberapa bulan ke depan akan melanda wilayah Sulteng, namun tidak separah dengan yang akan muncul di Pulau Jawa dan Papua," tuturnya.
   
Ia mengingatkan masyarakat di daerah ini bahwa dampak dari munculnya puncak El-Nino selama sekitar tiga bulan itu, akan mengakibatkan debit air sungai dan air tanah berkurang. "Yang paling merasakan dampaknya ialah para petani yang selama ini hanya menggarap sawah tadah hujan. Mereka nantinya akan mengalami kesulitan air, sehingga perlu dari awal mempersiapkan diri menggantikan tanaman padi dengan komoditi palawija," ujarnya.
   
Juga, petani yang menggarap padi sawah perlu juga mempersiapkan pompa air, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penurunan tajam debit air sungai sehingga tidak dapat memasuki saluran irigasi yang ada.
   
Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Palu juga akan menyampaikan perkembangan perubahan ekstrim cuaca tersebut kepada pemerintah daerah setempat, agar dapat mempersiapkan diri mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa ditimbulkan dan dapat menyulitkan masyarakat luas.
  
Menurut Aschadi, munculnya fenomena alam El-Nino tersebut disebabkan pengaruh tingginya pemanasan suhu bumi di Samudera Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Oh Begitu
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Kita
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Fenomena
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Oh Begitu
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Kita
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Oh Begitu
Enam Gunung Api Meletus di Rusia Setelah Gempa Dahsyat, Mengapa?
Enam Gunung Api Meletus di Rusia Setelah Gempa Dahsyat, Mengapa?
Oh Begitu
Cula Badak Dijadikan Radioaktif untuk Hentikan Perburuan Liar
Cula Badak Dijadikan Radioaktif untuk Hentikan Perburuan Liar
Oh Begitu
Kapan Tata Surya Akan Berakhir? Ini Jawaban Para Ilmuwan
Kapan Tata Surya Akan Berakhir? Ini Jawaban Para Ilmuwan
Fenomena
Benarkah Bulan Bisa Mempengaruhi Kesehatan Kita? Ini Temuan Ilmiahnya
Benarkah Bulan Bisa Mempengaruhi Kesehatan Kita? Ini Temuan Ilmiahnya
Oh Begitu
Mengenal Macan Dahan, Predator Misterius Penjaga Hutan Asia
Mengenal Macan Dahan, Predator Misterius Penjaga Hutan Asia
Oh Begitu
Apa yang Menyebabkan Waktu Lebih Pendek Hari Ini?
Apa yang Menyebabkan Waktu Lebih Pendek Hari Ini?
Oh Begitu
5 Agustus, Salah Satu Hari Tersingkat di Bumi, Apa Dampaknya?
5 Agustus, Salah Satu Hari Tersingkat di Bumi, Apa Dampaknya?
Oh Begitu
Model Kosmologi: Alam Semesta Akan Mulai Mati dalam 10 Miliar Tahun
Model Kosmologi: Alam Semesta Akan Mulai Mati dalam 10 Miliar Tahun
Fenomena
Kehidupan Laut Dalam: Penemuan Mengejutkan di Palung Kuril-Kamchatka
Kehidupan Laut Dalam: Penemuan Mengejutkan di Palung Kuril-Kamchatka
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau