Ida pertama kali dimiliki seorang kolektor tahun 1983. Jorn Hurum yang melihat fosil itu di sebuah pameran fosil kemudian membeli dan menelitinya.
Fosil tersebut dalam kondisi sangat bagus dan 95 persen utuh sehingga memungkinkan untuk menelusuri jejak makanan terakhirnya. Para peneliti sepakat menyimpulkan bahwa Ida bukan sekadar lemur, melainkan spesies baru yang mereka sebut Darwinius masillae untuk merayakan asal-usul tempat ditemukannya, yakni Messel Pit, Jerman, sekaligus memperingati 200 tahun kelahiran Bapak Evolusi, Charles Darwin.
Preservasi fosil itu yang luar biasa juga menarik perhatian karena jarang terjadi terhadap fosil dari era Eocene, ketika primata awal melalui suatu periode evolusi yang sangat cepat. Dari masa itu, hanya ditemukan sangat sedikit fosil dan biasanya hanya berupa pecahan gigi dan tulang ekor.
Dalam kasus Ida, saking lengkapnya, peneliti bahkan dapat memeriksa bukti-bukti rambut, jaringan otot halus, dan menentukan makanan terakhirnya. Ida pemakan buah-buahan, biji-bijian, dan daun.
Kemunculan Ida setidaknya kemudian menambah data baru mengenai evolusi tersebut sampai kelak dunia dihebohkan kembali dengan temuan dan penelitian terbaru. (National Geographics/Reuters/BBC/AFP/dan berbagai sumber lain)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.