Perilaku ramah lingkungan juga dipandang sebagai gaya hidup yang mahal. "Mengonsumsi makanan organik, misalnya, memang bagus, tetapi belum tentu bisa dijangkau semua orang," kata Syaiful.
Padahal, menurut dia, setiap individu bisa memilih cara yang mudah dan murah untuk tetap ramah lingkungan. Di antaranya adalah memilih alat elektronik yang hemat energi dan menggunakan tas/kantong yang sama setiap kali berbelanja untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
"Setiap keluarga juga bisa ramah lingkungan dengan memilih alat-alat elektronik yang hemat energi," ujar Syaiful. Bahkan, perilaku ramah lingkungan ini juga bisa menghasilkan uang, seperti yang dilakukan ibu-ibu dalam mengolah sampah plastik menjadi barang-barang kerajinan yang bisa dijual dan dalam produksi kompos.
Anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, Supardiono Sobirin, mengatakan, kondisi lingkungan tidak lepas dari perilaku masyarakat yang mendiaminya. "Memang bagus untuk memulai dari diri sendiri. Namun, dampaknya akan kurang terasa. Sebab itu, setelah melakukannya, kita juga harus mengajak orang-orang di sekitar kita," kata Sobirin.
Pemerintah, ujarnya, berperan penting untuk mengakomodasi dan memperluas tindakan kecil yang sudah diawali masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.