Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Kepikunan Lewat Permainan Kartu...

Kompas.com - 31/05/2009, 16:54 WIB

Mereka ini disebut sebagai kelompok Klub Memori Super, yang memungkinkan pelakunya masih bisa mengingat kenangan-kenangan di masa lalu dengan jelas. Mereka adalah pencapaian besar dalam sejarah kehidupan manusia. Fenomena Klub Memori Super ini disebut-sebut bisa membantu peneliti mengurai apa sebenarnya esensi yang bisa diambil untuk membuat ketajaman mental bertahan hingga di akhir usia.

Mereka ini adalah para orang-orang jompo paling sukses di bumi. Dan, ini baru permulaan untuk kita belajar hal apa yang penting di dalam gen, rutinitas, dan kehidupan mereka. Kami kira, sebagai contoh, sangat penting untuk menggunakan otak Anda. Tetap mengasah pikiran. Tetapi, semua aktivitas ini bisa saja tidak sama. Kami menyaksikan beberapa bukti bahwa komponen sosial sangatlah krusial, papar Claudia kemudian.

Dementia atau kepikunan adalah kondisi yang lazim terjadi pada para lansia. Pada usia 65 tahun, peluang terhinggapi kepikunan mencapai 15 persen. Peluang itu meningkat dua kali lipat setiap bertambah umur lima tahun. De mensia Alzheimer, adalah salah satu varian demensia yang paling ditakuti. Penyakit yang dipicu degenerasi otak ini bahkan bisa memicu perubahan perilaku manusia. Di dunia, saat ini, penderitanya diperkirakan sedikitnya 15 juta orang.

Laguna Woods adalah pusat studi terbesar di dunia dalam hal kesehatan dan ketajaman mental para kaum lansia. Dirintis oleh para peneliti Universitas California di tahun 1981 dengan studi bernama 90+ Study, komunitas ini mencakup lebih 14.000 orang usia 65 ke atas dan lebih dari 1.000 lansia usia 90 ke atas.

Sejumlah studi membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk bisa menghasilkan. Permulaan studi ini dimulai dengan perubahan cara pandang ilmuwan memahami tentang proses penuaan otak. Bukti-bukti menunjukkan bahwa orang-orang yang menghabiskan waktu mereka, tiga jam atau lebih, dengan melakukan aktivitas pikiran semacam bermain kartu dapat mengurangi resiko kepikunan.

Namun, masih belum dapat disimpulkan hubungan sebab akibat apakah mereka bisa aktif karena terus berpikir tajam atau sebaliknya, berpikir tajam karena mereka aktif. Peneliti men demonstrasikan kemungkinan orang yang terkena kepikunan setelah usia 90 tidak semakin meruncing seperti yang dikira sebelumnya. Dari 600 orang yang mencapai usia 95 , berdasarkan survei, hanya 40 persen pria dan 60 persen wanita diantaranya yang tergolong pikun.

Pada saat sama, studi lebih lanjut terhadap mereka yang sangat tua menghasilkan petunjuk bahwa faktor genetika bisa menolong lansia tetap memiliki ingatan yang baik. Meskipun, otak seseorang itu m enunjukkan penyakit Alzheimer. Di dalam 90+ Study yang kini proyeknya dijalankan Universitas California, peneliti secara rutin melakukan tes genetic, memori, mengambil sample darah, dan dan merekam aktivitas mereka. Dan, di sejumlah kasus melakukan analisis post-mortem terhadap otak mereka. Peneliti di UC saat ini telah memiliki100 spesimen yang tersimpan di bank otak milik mereka.

Saling memberi perhatian

Untuk bisa pindah ke Laguna Woods, para lansia harus memenuhi persyaratan, diantaranya mereka tidak lagi membutuhkan perhatian khusus secara penuh. Pikiran mereka tetaplah tajam ketika mereka tiba di sini, meskipun usianya rata-rata antara 65 hingga 90 tahun. Mereka memulai hidup baru di sini. Membuat persahabatan baru dan mungkin saja bisa menghasilkan hubungan romantis.

Hebatnya, mereka-mereka yang sangat tua ini, berinisiatif untuk mengembangkan keahlian menganalisa di laboratorium pribadi di kelompoknya masing-masing. Mereka saling mendiagnosa berdasarkan observasi yang penuh perhatian satu sama lain. Belajar untuk membedakan macam-macam jenis kehilangan ingatan, mana saja yang bisa diatur dan mana saja yang tidak menyenangkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com