Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Jendela Budaya yang Bernilai Strategis

Kompas.com - 26/05/2009, 20:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum bukan sekedar tempat benda-benda bersejarah disimpan dan dipamerkan. Museum adalah jembatan budaya yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa datang. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai jendela budaya, museum mempunyai nilai strategis dalam pembinaan persatuan dan kesatuan nasional.

Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Hari Untoro Dradjat, mengatakan hal itu Selasa (26/5) di Padang, Sumatera Barat, ketika membuka Pameran Bersama Koleksi 16 Museum di Museum Adityawarman. Pameran bersama ini diharapkan mampu menambah wawasan, tumbuh kearifan dan muncul kesadaran sejarah, sehingga lebih arif dalam menyikapi masa kini dan merencanakan masa depan. "Sebagai jendela budaya, museum mempunyai nilai strategis dalam pembinaan persatuan dan kesatuan nasional," katanya.

Pameran bersama ini diikuti museum yang mendokumentasikan tonggak-tonggak sejarah dan budaya bangsa Indonesia, seperti Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Juang 45, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Benteng Vredeburg, Museum Wayang dan Museum Basoeki Abdullah. 

Selain itu juga ada museum yang mendokumentasikan sejarah local tetapi mewarnai perjalanan sejarah nasional seperti Museum Aditywarman Padang, Museum Goedang Ransoem Sawahlunto, Gedung Juang 45 Padang, Museum Perjuangan Rakyat jambi, Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga. Selain mu seum turut pula dalam ajang pameran tersebut Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar dan BPSNT Padang.

Hari Untoro Dradjat menjelaskan, pada saat ini masyarakat perlu dibangkitkan kembali akan memori perjalanan sejarah bangsanya serta ditanamkan nilai-nilai kejuangan pahlawannya. Keberadaan pameran ini dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk lebih mengenal kekayaan budaya dan sejarah bangsa.

Sedangkan Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi berharap museum dapat lebih meningkatkan perannya dalam menginformasikan aspek-aspek sejarah dan budaya Minangkabau dan Sumatera Barat pada tingkat yang lebih luas. "Tidak hanya dalam konteks wilayah Indonesia, tapi lebih luas dalam khasanah sejarah dan budaya dunia, sehingga Minangkabau dan Sumatera barat lebih dikenal dunia internasional," katanya.

Menurut Gamawan, Sumatera Barat dengan bukti-bukti tinggalan budayanya seperti tradisi megalith yang mewakili zaman prasejarah dan penemuan prasasti-prasasti bukti-bukti tinggalan sejarah di berbagai tempat, serta menonjolnya tokoh-tokoh intelektual dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Sumbar, merupakan bukti penting dalam perjalanan sejarah dan budaya Indonesia.

Menurut Kepala Museum Adityawarman Usria Shavida, pameran bertajuk Meniti Peradaban, Merangkai Zaman dalam Lintasan Sejarah Indonesia ini berlangsung hingga 31 Mei 2009. Selain pameran juga digelar diskusi panel dan lomba melukis tokoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau