Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Minyak ke Gas Ancam Industri Keramik Klampok

Kompas.com - 10/05/2009, 09:03 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Industri keramik di Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara, lesu akibat dampak krisis finansial global yang terjadi pada 2008 lalu.
     
Pengelola kelompok industri keramik Mustika Klampok, Tri Mulyantoro, Minggu (10/5), mengatakan, hingga saat ini pesanan keramik yang masih bertahan hanya dari perusahaan teh di Tegal. "Pesanan dari Bali masih sepi. Mungkin hal ini efek domino dari beberapa hal, antara lain permintaan keramik oleh wisatawan di Bali juga mengalami kelesuan," katanya.
     
Selain itu, kata dia, para perajin juga kesulitan memperoleh minyak tanah (mitan) sebagai bahan bakar dalam pembakaran keramik. Menurut dia, perajin tidak bisa membeli mitan bersubsidi, sementara harga mitan industri tidak terjangkau perajin. "Apalagi jika konversi gas elpiji sudah berjalan, tentunya perajin akan kesulitan dalam bahan bakar minyak. Hal ini sudah berdampak pada aktivitas pembakaran yang menyebabkan pesanan sering kali tidak dapat selesai sesuai jadwal," katanya.
     
Dengan demikian, kata dia, masih lesunya permintaan keramik dari Bali kemungkinan disebabkan pesanan mereka tidak bisa dipenuhi perajin sesuai kesepakatan.
     
Terkait pembakaran keramik, dia berharap pemerintah dapat memberikan subsidi khusus mitan bagi perajin atau industri kecil, terutama jika mitan bersubsidi sudah tidak ada lagi di saat konversi gas telah berjalan.
     
Meski kecil, kata dia, subsidi tersebut sangat berharga bagi perajin karena dapat mempertahankan kelangsungan pembuatan keramik. Jika perajin harus membeli mitan industri, lanjutnya, akan berdampak besar bagi perajin keramik dan kemungkinan terburuk yakni menutup usaha mereka. "Padahal, di Klampok ada sekitar 25 perajin yang masing-masing memiliki 20-30 tenaga kerja. Saat ini sudah banyak tenaga kerja industri keramik yang terpaksa merantau cari pekerjaan karena sepinya pesanan," katanya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Oh Begitu
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Oh Begitu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Oh Begitu
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Oh Begitu
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Fenomena
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Fenomena
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Oh Begitu
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Kita
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Fenomena
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau