Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadek Ari, Keteguhan Peneliti Ikan

Kompas.com - 11/03/2009, 11:50 WIB

Kadek tak ingin menyimpan hasil karyanya. Ia bercita-cita menghidupkan kembali tempat pembenihan udang (hatchery) milik rakyat yang kolaps sejak 2003 dengan mengajak petambak membudidayakan nemo dan kuda laut.

Ia berkeyakinan, maraknya upaya pengeboman karang dan perburuan ikan hias tak bisa dihentikan semata-mata dengan larangan dan sanksi. Lingkaran setan perusakan biota perairan bisa diputus bila ada solusi berupa penghasilan alternatif bagi masyarakat.

Untuk mewujudkan harapan itu, Kadek mendaftarkan hasil temuannya ke Departemen Kehutanan guna mendapatkan sertifikasi budidaya kuda laut. Dengan sertifikasi itu, langkahnya memperluas budidaya nemo dan kuda laut secara besar lebih mudah.

”Budidaya ikan diharapkan menjadi alternatif penghasilan baru bagi masyarakat. Ini lebih baik ketimbang mengebom karang dan merusak populasi ikan,” katanya.

Tahun ini dia bertekad memijahkan empat jenis nemo lain, yakni Amphiprion sandaracinos, Amphiprion sebae, Amphiprion melanopus, dan Premnas epigrama. Di Indonesia terdapat 34 jenis ikan nemo yang tergolong ikan hias.

Menurut dia, salah satu kendala yang harus dipecahkan adalah rantai pemasaran yang serba tak pasti. Di antaranya harga ikan hasil budidaya yang relatif rendah atau dipatok sama dengan hasil tangkapan, kendati ikan hasil budidaya punya daya tahan hidup lebih baik.

Harga jual ikan nemo Rp 3.500 per ekor, jauh lebih rendah ketimbang harga ekspor yang 15 dollar AS per ekor. Adapun kuda laut Rp 10.000-Rp 15.000 per ekor, padahal harga ekspornya 20 dollar-25 dollar AS per ekor.

”Tanpa memecah persoalan pemasaran, upaya membangkitkan budidaya perikanan sulit tercapai,” tuturnya. *

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com