CISARUA, JUMAT — Telur satwa langka Penguin humboldt (Spheniscus humboldti) atau burung laut yang bisa berenang yang dimiliki Lembaga Konservasi Eksitu (di luar habitat) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk pertama kali berhasil ditetaskan.
Juru bicara TSI Cisarua, Yulius H Suprihardo, kepada ANTARA News di Bogor, Jumat (6/3), mengemukakan bahwa sebagai lembaga konservasi satwa, yang juga anggota World Association Zoos Aquaria (WAZA), pihaknya gembira atas keberhasilan dalam mengembangbiakkan satwa langka itu.
"Menetasnya telur penguin ini merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan bahwa dua induk dari 12 ekor penguin yang didatangkan dari Sea Life Park Tokyo, Jepang, ini tiba di TSI Cisarua pada tanggal 1 Februari 2008.
Induk tersebut berhasil menetaskan anaknya sebanyak tiga ekor secara alami, Selasa (17/2), di luar habitat alamnya. Namun, baru dipublikasikan sekarang karena sangat sensitif bila langsung disampaikan ke publik.
Namun, saat ini belum diketahui jenis kelamin anak yang baru ditetaskan tersebut. Induknya sangat telaten dalam merawat anaknya.
Perlahan-lahan anaknya disuapi oleh induknya dengan menggunakan paruhnya.
Menurut rencana, apabila yang menetas berkelamin jantan maka akan dinamakan David, sedangkan bila yang menetas berkelamin betina akan dinamakan Sisca.
Dijelaskannya bahwa jumlah koleksi penguin yang ada di TSI Cisarua kini menjadi 15 ekor, sedangkan di habitat aslinya diperkirakan hanya tinggal 12.000 ekor.
Penguin humboldt (Spheniscus humboldti) ini berkembang-biak secara bertelur yang biasa disarangkan di dalam lubang tanah selama 40 hingga 42 hari masa inkubasi.