Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak SD Pun Mulai Bikin Robot

Kompas.com - 01/03/2009, 16:04 WIB

"Mereka kami ajak untuk berpikir bahwa bukanlah suatu yang mustahil untuk membuat robot. Kami perkenalkan itu sehingga mereka mandiri: berpikir sendiri, merakit sendiri, dan membuat program sendiri." kata Lucas. Dengan demikian, kreativitas anak dipacu.

Hal tersebut diamini Guru Komputer dan Pengajar Ekstrakulikuler Robotik SD Santa Laurensia Alam Sutera, Yohanes Sinulingga, yang anak didiknya mengikuti kompetisi ini.

"Kegiatan ini bisa meningkatkan kreativitas anak-anak. Untuk itu, kami mendukung bidang ini masuk di sekolah kami," kata Yohanes, yang di sekolahnya sejak tahun lalu ada ekstrakulikuler robotik.

Dari anak sendiri, bidang robotik tidaklah sesulit yang dibayangkan. Memang, untuk mempelajari robotik, panduan yang tersedia masih dalam bahasa Inggris. "Tetapi tidak masalah kok. Saya tidak mengalami kesulitan, lagi pula kalau tidak mengerti kan bisa lihat gambarnya," kata Andrew peserta dari SD Don Bosco Kelapa Gading, Jakarta.

Sampai Papua

Dari peserta yang hadir, ada satu peserta dari SD Negeri 1 Jayapura, Papua. Mereka telah empat hari di Jakarta untuk mengikuti kompetisi robotik SD, SMP, SMA atas undangan Fisher Technik.

"Motivasi kami ikut ini adalah untuk memperkenalkan bidang robotik kepada anak-anak dan untuk meningkatkan kreativitas mereka," kata Hartono Wijaksono Santosa, pendamping SDN 1 Jayapura yang di sekolahnya mengajar Fisika.

Target mereka, kata Hartono yang mendampingi 3 anak kelas V SD, hanyalah untuk mencari pengalaman. Hal itu bisa dimengerti karena pengenalan komputer saja masih sangat minim. Untuk kelas V SD, mereka diperkenalkan seputar perangkat komputer. Setahun kemudian, yang dipelajari hanya Microsoft Office.

"Tapi kami menargetkan bisa masuk sepuluh besar dalam kompetisi ini," kata Hartono yang berharap setelah kegiatan ini di sekolahnya ada ekstrakurikuler robotik.

Lucas, sebagai penyelenggara, memiliki mimpi ke depan dalam dunia robotik. "Saya bermimpi, untuk ke depan, yaitu tahun 2030, kita bisa membuat mobil sendiri," kata Lucas yang prihatin dengan Indonesia yang sangat bergantung pada luar negeri dalam teknologi.

Teknologi pada prinsipnya adalah membantu pekerjaan manusia. Robot, sebagai aplikasi teknologi, selalu dirancang untuk itu. Dengan robot, pekerjaan manusia bisa lebih efisien, efektif, serta hemat biaya dan waktu. Namanya anak-anak SD, ada saja jawabannya saat ditanya harapannya setelah bisa membuat robot.

"Saya ingin sekali membuat robot yang bisa membantu saya untuk nyontek," kata Andrew sambil tertawa. Di sekolahnya, anggota ekstrakurikuler robot mulai dari kelas satu sampai kelas enam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com