Menurut dia, dampak kenaikan permukaan air laut di Indonesia terlihat dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi banjir di kota pesisir seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta.
Salah satu penelitian yang pernah dilakukan di Kota Semarang menunjukkan, saat ini rob semakin jauh memasuki daratan atau maju beberapa kilometer dari garis pantai.
Dalam lima tahun terakhir, di Jawa Timur terdapat lima pulau kecil terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut. Sejumlah pulau di Kabupaten Sumenep, Madura terancam tenggelam. Pulau-pulau itu adalah Pulau Gili Pandan, Pulau Keramat, Pulau Salarangan, dan Pulau Mamburit. Pulau Gresik Putih telah hilang sejak 2005.
"Luas Pulau Gili Pandan awalnya 1 kilometer persegi, sekarang tinggal 100 meter persegi, Pulau Keramat semula 700 meter persegi kini tinggal 50 meter persegi. Sedang Pulau Gresik Putih yang luasnya 500 meter persegi tak lagi tampak sejak tahun 2005," ucap Ketua Forum Masyarakat Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Oki Lukito di Surabaya.
Sementara itu Armi menegaskan, perubahan iklim juga mengakibatkan terjadinya pergeseran musim hujan dan musim kemarau. ”Musim hujan semakin pendek tetapi intensitas hujannya amat tinggi.”
Kondisi itu menimbulkan masalah air kian parah. Kepala Desa Luwung, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Ahmad Kosasih, mengakui, 20 tahun terakhir kondisi lingkungan menurun drastis. Desanya krisis air setiap kali kemarau.
Sementara di musim penghujan, banjir melanda persawahan di pesisir. Mu'in (45), petani dari Desa Singakerta, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu bahkan harus menanam ulang hingga tiga kali pada musim tanam penghujan 2008. (ISW/ABK/ACI/SIR/BIL/CHE/ NIT/HEN/IRE/SEM/RUL/ROW/ NAW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.