JAMBI, KAMIS - Aktivis konservasi harimau sumatera Debby Martyr menilai, tindakan BKSDA Jambi untuk mengkarantina harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang telah menelan tiga korban warga Kabupaten Muaro Jambi, sudah sesuai dengan strategi konservasi. Selanjutnya, BKSDA mempertimbangkan kawasan yang tepat untuk harimau dilepasliarkan kembali.
"Kita memang tidak bisa lagi terlalu romantis. Keberadaan harimau berdekatan dengan manusia, dapat membahayakan manusia. Juga membahayakan harimau itu sendiri dari perburuan liar," ujarnya.
Debby menambahkan, pemerintah selanjutnya perlu mempertimbangkan kawasan yang cocok untuk harimau tersebut dilepaskan, sehingga dapat hidup aman tanpa gangguan manusia.
Ia memperkirakan saat ini populasi harimau sumatera mencapai kurang dari 400 ekor. Jambi termasuk kawasan penting dalam konservasi harimau di Pulau Sumatera. Populasi harimau masih cukup banyak di Taman Nasional Berbak, Tam an Nasional Bukit Tigapuluh, dan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!