PENULIS Citizen Journalism Tribun Kaltim yang satu ini, selalu saja punya ide-ide menarik. Ia kerap berdiskusi dengan Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Achmad Subechi, sebelum membuat reportase. Tinggal di Prancis sejak Maret tahun 2000. Sebelumnya tahun 1996 hingga Januari tahun 2000, ia pernah menjadi reporter dan Pelaksana Produser ANTV. Usianya masih muda, lahir 2 Mei 1973. Nama lengkapnya Dini Kusmana Massabuau. "Saya akan menulis tentang fenomena sabun Marseille," katanya. Berikut laporannya:
SEJAK bermukim di Prancis, nama sabun Marseille sudah cukup akrab di telingga saya. Sabun itu selalu tersedia di dapur dan kamar mandi kami. Mengapa ? Sabun Marseille atau dalam bahasa Prancis dikenal dengan sebutan Savon Marseille, merupakan sabun serba guna.
Sabun yang satu ini bisa dipakai untuk mandi, mencuci perabotan rumah tangga (piring, gelas, sendok, panci, dandang, wajan dan lain-lain) hingga bisa dipakai untuk mencuci baju. Sabun batangan itu 72 persen bahannya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak Zaitun. Uniknya minyak ini dikenal sebagai anti alergi.
Ketika bayi saya terkena eksim ringan akibat panasnya matahari di musim panas, dokter kulit
menganjurkan saya agar mencuci semua pakaian bayi dengan menggunakan sabun cuci yang bernama Marseille. Wajar saja kalau selama ini para ahli kulit (kecantikan) banyak yang menganjurkan kliennya untuk menggunakan sabun ini terutama buat mereka yang sensitif dan kering.
Mengapa disebut sabun Marseille? Asal mulanya sabun ini berasal dari dari Kota Marseille, Prancis Selatan. Bila menilik lebih jauh, sabun ini sebenarnya sudah ada sejak abad pertengahan, tepatnya di Kota Alep Syria. Kota inilah yang kali pertama memproduksi sabun dengan menggunakan minyak Zaitun. Karena sistim perdagangan pelayaran zaman dahulu, maka sabun itu sampai juga ke daerah Prancis Selatan yang kemudian diolah menjadi sabun dengan ciri khas dari Kota Pelayaran --Louis XIV, abad ke XVII.
Sabun marseille aslinya berbentuk kotak, berwarna putih kekuningan dan hijau. Sekarang
aromanya sudah variatif. Artinya, sabun Marseille dicampur dengan berbagai macam parfum tumbuhan dan bunga. Misalnya, aroma lavander. Jika campurannya seperti itu, maka sabunnya pun berwarna ungu menandakan aromanya.
Bila kita mengunjungi toko-toko di daerah provence, maka kita bisa melihat begitu menariknya tumpukan sabun beraneka warna dengan bau semerbak yang membiuskan hidung kita.
Bentuknya yang kotak kini semakin variatif, lonjong atau pipih. Bahkan ada pula
yang berbentuk seperti lempengan yang bisa digantung di atas bak cuci tangan.
Di zaman dulu, bentuk sabun Marseille dikemas sedemikian rupa agar lebih praktis dan mudah dipakai. Di swalayan, saya kerap menemukan shampo atau sabun yang bertuliskan menggunakan sabun Marseille. Perbedaannya, Marseille yang asli terbuat dari minyak Zaitun. Kedua, Marseille asli, tetap mempertahankan bentuknya.
Selain sabun ini sangat kuat dan hemat, manfaat lainnya adalah untuk membersihkan noda kain yang sulit dihilangkan. Bahkan noda darahpun yang menempel dipakaian, dengan dikikis oleh kekuatan Marselle.
Begitupula untuk mencuci piring. Piring-piring yang terkena lemak, dengan mudah di lenyapkan. Sabun serba guna semacam ini, sering menjadi buah tangan di Prancis. Para wisatawan dari belahan dunia, tidak lupa membawa sabun yang bentuk dan harumnya terasa unik.
Warga Prancis sendiri merasa bangga karena salah satu produk terbuat dari bahan alami, kini telah bermunculan dalam bentuk lain seperti minyak wangi atau krim tangan. Ketika orang tua saya datang ke Prancis, kami mengajaknya ke Kota Marseille dan mengunjungi butik yang menjual berbagai produk yang bahan bakunya berasal dari minyak Zaitun.
Ibu saya yang memiliki kulit kering, mengaku puas karena sabun Marseille dan krim tangan yang dibelinya sangat ajaib. Artinya, bisa melembutkan kulitnya. Padahal ibu sudah berusaha mencoba berbagai produk kelas atas.
Berapa harganya? Paling murah harganya 2 euro. Murah kan? Tak heran bila Marseille sangat terkenal, karena satu sabun bisa untuk memenuhi perawatan kecantikan hingga kebersihan rumah tangga. Bila berkunjung ke Prancis, jangan lupa membeli sabun murah meriah, namun manfaatnya multi guna. Siapa yang mau mencoba? (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.