Dalam hal ini Darwin tak saja menyuplai unsur ”bagaimana” dari evolusi. Karyanya yang mendalam atas kijing dan spesies lain membuat ide evolusi lebih bisa dicerna.
Pemikiran baru
Dari uraian tersebut, kesan yang muncul memang teori evolusi Darwin telah lulus dari ujian waktu. Namun, pada sisi lain, kini juga muncul pandangan baru bahwa evolusi sendiri kini telah berakhir, setidaknya bagi manusia. Inilah yang juga dilaporkan oleh Steve Jones di Cosmos. Umat manusia, tulis Jones, kini mengalami apa yang ia sebut sebagai ”pemerataan besar” (grand-averaging).
Sekadar contoh, warga Amerika-Afrikan kini sudah merasa, sejarah mereka telah tercuri. Kromosom mereka sebagian Afrika, sebagian Eropa, dan sebagian lain Asia. Gejala percampuran gen, lalu pemerataan, kini berlangsung lebih deras dibanding tahun 1950. Tiga faktor yang dibutuhkan untuk terjadinya evolusi - variasi di antara orang, tekanan seleksi via perbedaan dalam tingkat kematian, dan jumlah keturunan dan isolasi geografik - banyak yang telah lenyap. Bagi manusia, daya evolusi tampaknya kini telah punah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.