Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Loreng yang Terancam Punah

Kompas.com - 28/11/2008, 20:20 WIB

HARIMAU sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah satu-satunya subspesies harimau yang masih tersisa di Indonesia setelah punahnya harimau bali pada 1930-an, serta harimau jawa sejak 1980-an.

Harimau dikagumi sekaligus ditakuti sebagai lambang kekuatan dan kebuasan alam. Gerakannya gesit, lentur, kuat, dan anggun. Harimau sumatera terancam akibat kerusakan habitat dan perburuan liar untuk mengambil kulit lorengnya, serta mengambil bagian tubuhnya untuk pengobatan tradisional.

Status:

1. Terancam Kritis/Critically Endangered (IUCN Red List)
2. Dilindungi UU RI No 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya
3. Jumlah: 400-500 ekor di alam bebas, 232 ekor di penangkaran/kebun binatang

Klasifikasi ilmiah

- Kingdom: Animalia
- Filum: Kordata
- Kelas: Mamalia
- Ordo: Karnivora
- Familia: Felidae
- Genus: Panthera
- Spesies: P tigris
- Subspesies: P t sumatrae

Ciri:

Harimau sumatera adalah subspesies terkecil dari harimau yang masih ada sekarang.
Ukuran rata-rata harimau sumatera:
Jantan: Panjang: 234 cm, Berat: 136 kg
Betina: Panjang: 198 cm, Berat: 91 kg

1. Ukuran tubuhnya yang ramping memungkinkan ia bergerak gesit di rimba.
2. Tidak seperti tungkai depan polos harimau siberia, harimau sumatera memiliki loreng di tungkai depannya.
3. Telapak kakinya berselaput jika direnggangkan, untuk berenang cepat.
4. Cakar dan tungkai yang kuat untuk menerkam dan mencabik mangsa.
5. Harimau sumatera jantan memiliki janggut, misai, dan rambut leher yang lebih panjang dari harimau jenis lain.
6. Loreng harimau sumatera lebih tebal dan gelap daripada jenis lain. Berfungsi untuk kamuflase; tersamar di antara bayangan pohon di lantai hutan. Akibat keindahan kulitnya, harimau diburu.

Kembang Biak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com