Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Katolik Australia: Hentikan Eksekusi Amrozi!

Kompas.com - 03/11/2008, 15:00 WIB

BRISBANE, SENIN — Uskup Wilayah Utara dan Barat Keuskupan Anglikan Melbourne, Philip Huggins, menyurati KBRI Canberra untuk meminta Pemerintah Indonesia menghentikan rencana eksekusi terhadap tiga terpidana mati kasus bom Bali 2002, kata seorang diplomat RI di Canberra.
    
"Selain Philip Huggins, surat senada juga dikirimkan Peter Arndt dari Komisi Keadilan dan Perdamaian Katolik Keuskupan Agung Brisbane," kata Sekretaris III Fungsi Penerangan KBRI Canberra, Basriana Basrul, Senin, sehubungan dengan reaksi publik Australia pada rencana eksekusi Amrozi dkk.
    
Sebelumnya, Juru Bicara KBRI Canberra, Dino Kusnadi, mengatakan, KBRI Canberra menerima cukup banyak surat dari berbagai kalangan di Australia yang pada intinya meminta penghapusan hukuman mati.
    
Namun, jumlah surat mereka itu tidak sebanyak surat masyarakat yang menyoroti kerusakan lingkungan hidup di Kalimantan. Ia mengatakan, surat-surat berisi penolakan hukuman mati, termasuk terhadap Amrozi, Ali Ghufron, dan Imam Samudera, ini mencerminkan terpecahnya suara masyarakat Australia dalam menyikapi rencana eksekusi ketiga terpidana mati kasus bom Bali, 12 Oktober 2002.
    
"Secara umum, jauh lebih banyak orang Australia yang mendukung penghapusan hukuman mati karena jenis hukuman ini dinilai mereka tidak manusiawi dan bukan pada tempatnya negara mencabut nyawa seseorang," katanya.
    
Menurut Dino Kusnadi, terbelahnya suara masyarakat Australia dalam menyikapi rencana eksekusi Amrozi dkk tidak terlepas dari adanya pertarungan antara kalangan yang menentang hukuman mati dan kalangan yang emosi karena dalam insiden 2002 itu, ada 88 orang warga Australia yang tewas.
    
"Jadi, kelompok rasional yang menentang hukuman mati secara universal dengan kelompok yang emosional memecah suara masyarakat Australia," katanya.
    
Pada umumnya, bagi mereka yang tidak terpengaruh emosi korban Bom Bali, mereka akan menentang hukuman mati. Mereka ini tetap berkeyakinan bahwa hukuman mati bagi Amrozi dkk harus diganti menjadi hukuman seumur hidup.
    
"Dalam hal ini yang menarik adalah tidak semua dari korban selamat ataupun keluarga korban yang tewas dalam insiden bom Bali, enam tahun lalu, mendukung eksekusi Amrozi dkk," katanya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau