Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatalan Pemusnahan Produk Bermelamin Dikecam

Kompas.com - 27/10/2008, 19:43 WIB

JAKARTA, SENIN - Pembatalan pelaksanaan pemusnahan produk susu dan makanan berbahan susu yang mengandung melamin menuai kecaman. Tindakan pembatalan itu dinilai kental nuansa politis dan menunjukkan ketidaktegasan pemerintah dalam menegakkan aturan yang melindungi hak-hak masyarakat selaku konsumen.

Menurut Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), Marius Widjajarta, usai menghadiri acara jumpa pers mengenai pembatalan pelaksanaan pemusnahan produk pangan bermelamin yang rencananya digelar pada Senin (27/10), di halaman Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Jakarta, keputusan pembatalan ini kental nuansa politis.

Ia menyatakan, pada awalnya menyambut gembira berbagai gebrakan Badan POM terkait dengan penyisiran dan penyitaan produk-produk pangan yang mengandung melamin di berbagai daerah. Di Batam, misalnya, baru-baru ini Badan POM telah menyita sekitar 40 dus produk Dutch Lady yang termasuk dalam daftar produk-produk yang terbukti mengandung melamin.

Namun, ia mengaku kecewa terhadap keputusan penundaan pemusnahan produk-produk yang sudah terbukti mengandung melamin. "Saya mendapat informasi kalau pembatalan ini disebabkan atasan Bu Menkes tidak mau kalau ada acara pemusnahan produk pangan bermelamin. Ini kan merugikan masyarakat selaku konsumen dan bertentangan dengan Undang Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999," kata Marius menjelaskan.

Dalam mengambil keputusan, pimpinan dalam pemerintahan seharusnya menjadikan kepentingan masyarakat selaku konsumen sebagai pertimbangan utama. "Yang terpenting seharusnya adalah melindungi konsumen jangan sampai mengonsumsi produk pangan yang dicemari melamin karena sangat berbahaya bagi kesehatan ginjal. Apa pemerintah mau membiarkan 220 juta rakyat Indonesia terpapar melamin," ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya bertekad akan terus memantau perkembangan penundaan pemusnahan ribuan produk-produk susu dan pangan bermelamin. Jika dalam sepekan ke depan tindakan pemusnahan tidak kunjung dilakukan, pihaknya akan melancarkan protes keras kepada Departemen Kesehatan dan pihak terkait. "Saya akan minta ikut jadi saksi dalam acara pemusnahan produk-produk pangan bermelamin, kata dia.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Oh Begitu
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Fenomena
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Oh Begitu
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Oh Begitu
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Oh Begitu
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Fenomena
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Kita
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Kita
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Kita
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau