Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumba-lumba Sembuhkan Autis

Kompas.com - 21/04/2008, 21:47 WIB

Kegemaran bermain memudahkan hewan menyusui ini akrab dengan manusia. Cerita seputar hubungan manusia dengan lumba-lumba juga pernah difilmkan, misalnya dalam Flipper, yang dibintangi Paul Hogan dan Elijah Wood.  Kepandaian lumba-lumba berinteraksi dengan manusia dimanfaatkan oleh banyak ilmuwan sebagai terapi pengobatan. Stimulasi-stimulasi yang dilakukan lumba-lumba pada panca indra memungkinkan dicapainya kesembuhan bagi manusia.

“Suara lumba-lumba membuat rileks dan perasaan menjadi lebih tenang. Sentuhannya merangsang saraf sensoris, pendengaran, penglihatan, dan konsentrasi anak. Setelah bermain dengan lumba-lumba, anak menjadi lebih konsentrasi, sehingga memacu semangat belajar. Klinik Dolphin TIJA saat ini mengkhususkan terapi untuk anak dengan kebutuhan khusus,” ujar Endang, yang juga fisioterapis di RS Islam Jakarta.
 
Program 10 Hari
Pasien-pasien yang datang, menurut Endang, biasanya sudah keluar masuk sekolah-sekolah autis atau pernah melakukan terapi lain. Terapi lumba-lumba di Klinik Dolpin dilakukan secara bertahap.

Setelah diketahui hasil rekan mediknya, pasien diwajibkan datang sepuluh hari berturut-turut. Hari pertama hingga ketiga diisi dengan pengenalan situasi dan lumba-lumbanya itu sendiri. Pasien belum diizinkan untuk turun ke kolam. “Mereka hanya boleh bermain air dan sesekali memegang tubuh lumba-lumba dari pinggir kolam,” paparnya.

Pada hari keempat hingga kesepuluh, pasien diajak bermain dengan seekor lumba-lumba, melibatkan seorang terapis dan pelatih hewan mamalia ini. Lumba-lumba GSA yang dijadikan media terapi jumlahnya tiga ekor, namanya Mia, Pauline, dan Rina. Permainan yang dilakukan antara lain berenang bersama, duduk di punggung, atau memberi ikan kecil kepada lumba-lumba.

Setelah sepuluh hari terapi, perkembangan pasien dievaluasi. Dari hasil itulah, bisa diketahui rencana terapi ke depan, sekaligus jenisnya atau interaksi lanjutan. Dari pengalaman Endang, program pertama selama sepuluh hari tersebut memberikan hasil positif bagi pasien-pasiennya. Banyak anak autis yang mampu berkonsentrasi dan bisa diajak bicara.

Banyak penderita gangguan autis merasakan manfaat terapi lumba-lumba di Klinik Dolphin yang bekerja sama dengan Gelanggang Samudera Ancol ini. Tak kurang pasien dari Bandung, Tegal, Semarang, dan Jayapura pernah mendapat manfaatnya.

Endang tak mau menyebutkan harga terapi ini. Ia hanya menganjurkan calon pasien untuk mengikuti sistem keanggotaan, sehingga harganya relatif murah. Sebab, sudah termasuk uang pangkal, pendaftaran, dan potongan tiket tanda masuk ke TIJA dan GSA.

Kenapa Lumba-Lumba?
Di Amerika Serikat, penyembuhan menggunakan lumba-lumba untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, sudah tidak asing lagi. Kata Dr. Erwin Kusuma SpKJ, dari Klinik Prorevital, Jakarta, sejak tahun 1978, metode penyembuhan dengan hewan ini sudah dikembangkan DR. David Nathanson, Ph.D, psikolog yang telah menggeluti dunia lumba-lumba lebih dari 30 tahun.

DR. Nathanson mengamati dan meneliti ketika manusia dan lumba-lumba saling berinteraksi. Psikolog yang membuka terapi di Ocean World, Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat itu mulanya menstimulasi panca indra anak-anak yang mengalami down syndrome atau keterbelakangan mental degan mengajak mereka bermain dan berenang bersama lumba-lumba.

Hasilnya, anak-anak tersebut mampu menerima stimulasi dan mulai memberi perhatian. Dalam perkembangannya, lumba-lumba tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak down syndrome atau autis saja, juga untuk orang dewasa yang mengalami gangguan mental dan sensor saraf indra.

Kenapa lumba-lumba? Lumba-lumba bisa dijadikan sarana terapi karena mampu berinteraksi dengan manusia. Hasil penelitian Vilchis Quiroz dari Medical Director Aragon Aquarium, Mexico City, Meksiko, ketika berinteraksi dengan lumba-lumba, hormon endorfin pada manusia meningkat. Hal ini membuat terbentuknya keseimbangan antara otak kiri dan kanan. Gelombang ultrasonik, hasil stimulasi suara-suara atau sonar yang dikeluarkan lumba-lumba, mampu diterima dengan sempurna oleh manusia.

Balai Samudera TIJA
Jl. Lodan Timur No. 7
Jakarta 14430
Telp. (021) 64711111

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com