BEIJING, KAMIS - China menyatakan kerusuhan antipemerintah yang mengguncang Tibet minggu lalu telah menyebar ke provinsi lain dan memperketat kontrolnya di kawasan itu.
Pemerintah mengirimkan polisi bersenjata ke jantung kota dan desa-desa untuk mengontrol kembali kawasan Tibet di China barat. Salah satu warga yang dihubungi via telepon merasa takut dengan keadaan yang ada di daerahnya. “Terlalu banyak pasukan di luar. Saya takut meninggalkan rumah,” ujar seorang wanita Tibet yang dihubungi melalui telepon di daerah Aba di barat daya Sichuan, Kamis (20/3).
Ia mengatakan mendengar beberapa demonstran ditangkap di daerah tersebut. Di sana, polisi secara ketat memeriksa semua kartu identitas dan berteriak-teriak agar para demonstran berbalik.
Seorang pejabat kantor berita Xinhua mengatakan telah ada kerusuhan di kawasan pemukiman suku Tibet di provinsi Sichuan dan Gansu, tetangga Tibet. Pejabat itu menuding pendukung Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet terusir, sebagai dalang aksi.
Xinhua mendapatkan konfirmasi dari kaum Tibet yang terusir bahwa para demonstran sudah menyebar. Harian Tibet juga melaporkan 24 orang telah ditangkap karena dianggap membahayakan dalam kerusuhan Jumat kemarin di Lhasa, ibukota Tibet.
“Kejadian ini sangat mengganggu kehidupan masyarakat, merusak kehidupan dan fasilitas yang ada dan berbagai pelanggaran hukum yang direncanakan dan diatur dengan sangat rapi oleh kelompok Dalai,” ujar Deputi Kepala Jaksa Lhasa, Xie Yanjun.
Pemerintah juga mencela rencana pertemuan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown dan Dalai Lama. Sebelumnya Brown mengatakan bahwa ia akan bertemu Dalai Lama di Inggris pada bulan Mei mendatang. Kepada beberapa wartawan, ia juga mendesak Perdana Menteri Cina untuk menahan diri terhadap tindakan keras yang diambil terhadap para demonstran.
Sementara itu, tim ofisial Olimpiade Beijing mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi tidak akan membatalkan rencana pembawaan kembali obor Olimpiade Beijing pada musim panas ini. Pembawa obor itu harus melewati Tibet, mengambil api menuju puncak Gunung Everest di bulan Mei. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.