KOMPAS.com - Ketika salah memanggil nama orang atau secara tidak sengaja memecahkan gelas di restoran, mungkin Anda akan merasa sangat malu sampai membuat pipi memerah.
Bahkan yang lebih aneh, ketika Anda mendapat perhatian positif seperti dipuji, pipi Anda juga akan memerah.
Pipi merah merona adalah fenomena unik yang dimiliki manusia. Menariknya, hal ini pun sempat menjadi misteri di kalangan ilmuwan.
Lantas, mengapa pipi bisa merah merona saat malu?
Dilansir The Insider, pipi merona adalah hasil dari sistem saraf simpatik, yang juga mengaktifkan adrenalin dalam pilihan fight or flight.
Ketika Anda mengalami semacam tekanan emosional, misalnya malu karena salah memanggil nama atau bertemu mata dengan seseorang yang disukai, tubuh akan melepaskan adrenalin.
Respon ini menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah dan oksigen dapat bergerak lebih cepat mengalir.
Vena pada wajah juga akan melebar, menyebabkan lebih banyak darah mengalir di sana dan inilah yang membuat wajah memerah ketika malu.
Beberapa orang lebih mudah tersipu malu dibanding orang lain. Bahkan ada beberapa orang yang memiliki erythrophobia, yakni fobia atau ketakutan berlebih dalam diri sendiri ketika pipinya merona.
Kata Charles Darwin soal pipi memerah
Charles Darwin pernah menulis bahwa wajah memerah merupakan ekspresi paling aneh dan paling manusiawi.
Apa yang dikatakan Darwin itu pun disepakati oleh para ilmuwan modern. Dengan kata lain, ini masih menjadi teka-teki atau misteri bagi para ilmuwan.
Para ilmuwan sebenarnya masih belum meyakini kenapa wajah memerah, meski ada beberapa teori menarik terkait hal ini.
Ray Crozier, seorang Profesor di Universitas Cardiff dan penulis berbagai artikel jurnal dan buku terkait wajah merona menulis bahwa memerah telah berkembang sebagai semacam permintaan maaf nonverbal yang menegakkan kode sosial.
Jika Anda melakukan sesuatu yang memalukan yang melanggar norma, wajah yang memerah menunjukkan bahwa Anda mengenali kesalahan Anda.
Apakah ada cara untuk menghindarinya?
Sayangnya tidak. Sistem saraf simpatik bekerja otomatis, tanpa disengaja. Ini artinya Anda tidak dapat mengendalikannya.
Bahkan orang yang bisa membuat diri mereka menangis karena isyarat tidak dapat membuat pipi merona.
Satu0satunya cara yang bisa dilakukan untuk menghindari pipi merona adalah dengan napas dalam-dalam dan membiarkan aliran darah dan adrenalin berlalu.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/29/190200623/misteri-tubuh-manusia--kenapa-pipi-memerah-saat-tersipu-malu-