KOMPAS.com - 77 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pasrah saat dihukum kakak kelasnya menyentuh kotoran manusia yang ada di dalam sendok dengan bibir atau lidah.
Peristiwa ini dilakukan pada Rabu (19/2/2020) pekan lalu di asrama sekolah.
Ada dua kakak kelas yang memaksa siswa kelas VII melakukan perbuatan tak menyenangkan itu. Keduanya meminta semua siswa kelas VII untuk tutup mulut setelah melakukan hal tersebut.
Hasil penelusuran pihak sekolah menemukan bahwa hal ini bermula dari ada dua kakak kelas yang sedang bertugas menjaga kebersihan. Mereka menemukan kantong plastik berisi kotoran manusia di salah satu lemari asrama.
Keduanya kemudian mengumpulkan seluruh siswa VII untuk ditanya siapa yang melakukannya.
Karena tidak ada yang mengakui, salah seorang kakak kelas mengambil kotoran dengan sendok makan kemudian memaksa seluruh siswa kelas VII menyentuh kotoran itu dengan bibir atau lidah.
Peristiwa ini terang mendapat perhatian banyak pihak. Apa dampak buruknya?
Efek makan tinja manusia atau hewan
Dari segi kesehatan sendiri, ada beberapa hal yang bisa terjadi ketika seseorang menempelkan bibir ke tinja, atau tanpa sengaja memakannya.
Menurut Pusat Poison Illinois, tinja adalah sesuatu yang sangat beracun.
Tinja secara alami mengandung bakteri yang biasa ditemukan di usus.
Meski bakteri itu tidak berbahaya ketika berada di usus, tapi bakteri tersebut tidak dimaksudkan untuk masuk ke dalam mulut.
Dilansir Health Line, berikut beberapa daftar bakteri yang umum ada di tinja manusia ataupun hewan:
Jika masuk ke dalam mulut, bakteri itu dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala seperti:
Untuk diketahui, ada beberapa parasit dan virus penyakit yang dapat ditularkan melalui tinja, termasuk hepatitis A dan hepatitis E.
Karenanya, jika seseorang makan tinja dalam jumlah besar secara langsung, dia berisiko mengalami gejala penyakit yang merugikan.
Dalam beberapa kasus, menelan tinja dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan keracunan makanan seperti diare, demam ringan, mual, dan muntah
Agar terhindar dari keracunan makanan setelah tak sengaja menelan tinja, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak agar dapat membantu mengurangi sebagian besar gejala di atas.
Jika anak tak sengaja menelan tinja
Anak-anak kadang tanpa disengaja memakan kotoran mereka sendiri atau kotoran dari hewan peliharaan seperti anjing, kucing, atau burung.
Jika anak melakukan hal ini, jangan cemas. Namun, lakukan beberapa langkah berikut untuk mencegah munculnya gejala penyakit:
Jika Anda mendapati anak menunjukkan gejala seperti keracunan makanan, segera hubungi dokter anak. Dokter mungkin akan merekomendasikan mengambil sampel tinja untuk mengidentifikasi keberadaan organisme seperti parasit atau bakteri.
Meski makan kotoran alias tinja biasanya tidak menyebabkan gejala yang parah, tapi beberapa memerlukan tindakan medis segera.
Temui dokter segera jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala berikut setelah menelan feses:
https://sains.kompas.com/read/2020/02/26/110300023/77-siswa-dipaksa-sentuh-kotoran-manusia-dengan-lidah-apa-dampaknya-