KOMPAS.com - Ahli medis angkat bicara, tentang harga masker yang semakin mahal karena banyak diburu masyarakat akibat mewabahnya virus corona Wuhan atau Covid-19.
Meskipun di Indonesia hingga saat ini nol kasus atau negatif dari penyakit sebaran oleh Covid-19 ini, namun masyarakat tetap berburu masker dan menggunakannya dalam beraktivitas sehari-hari.
Lantas timbul pertanyaan mendasar, seberapa pentingkah penggunaan masker dalam mengantisipasi dan mencegah terinfeksi Covid-19 yang nol kasus di Indonesia ini?
Menanggapi persoalan pemakaian masker oleh masyarakat sebagai antisipasi Covid-19, Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan MSc SpP(K) angkat bicara.
"Penggunaan masker itu sebenarnya harus selalu dipakai atau diwajibkan pada orang yang sakit," kata Erlina dalam acara Forum Diskusi SOHO: Cegah Corona dengan Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Sementara bagi orang yang dalam keadaan sehat, seharusnya masker digunakan saat berada di lingkungan atau tempat yang ramai.
"Tapi kalau (orang sehat) di rumah aja, atau dijalanan gak ada orang ramai, mungkin gak perlu. Tapi kalau di keramaian pakai," ujar dia.
Dipakai di keramaian antisipasi droplet
Penggunaan masker di tempat yang ramai merupakan salah satu antisipasi dari terkena droplet atau percikan lendir yang mengandung virus dari orang lain.
"Apapun itu dropletnya, entah mengandung virus atau bakteri, itu tetap (harus diantisipasi)," tuturnya.
Adapaun mengenai jenis masker yang baiknya digunakan oleh masyarakat, ditegaskan oleh Erlina, masker bedah biasanya itu sudah cukup dalam upaya antisipasi terinfeksi virus atau bakteri.
"Masker N95 bukan buat kalian, tapi buat kami petugas kesehatan. Jadi jangan berburu masker N95," tegas dia.
Masker N95 itu akan menimbulkan sesak dan pengap sekali jika digunakan dalam aktivitas sehari-hari, karena memang fungsinya digunakan oleh tenaga medis di ruang isolasi.
"Jadi jangan salah. Buat masyarakat cukup masker bedah," ucap dia.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/20/183200823/virus-corona-bikin-harga-masker-mahal-siapa-yang-harus-pakai-masker-