Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virus Corona Juga Terdapat pada Babi dan Sapi, Ini Penjelasan Ahli

Hingga saat ini, dari sekitar 40 jenis virus corona diketahui ada tujuh jenis yang dapat menginfeksi saluran pernapasan manusia (Human coronavirus, HCoV).

Selain dapat menginfeksi manusia, virus corona juga dapat menginfeksi hewan lain seperti anjing, kucing, sapi dan babi. 

Virus corona pada sapi

Peneliti Mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra PhD, mengatakan bahwa pada hewan ternak virus corona umum dijumpai pada sapi.

Nama jenis virus corona pada sapi adalah Bovine coronavirus (BCoV). Virus ini dapat menginfeksi saluran pencernaan dan pernapasan pada sapi.

Infeksi pada sapi dewasa biasanya bersifat subklinis, tetapi akan menunjukkan gejala seperti diare. Sementara, pada anak sapi usia di bawah tiga bulan akan menunjukkan gejala dehidrasi. Kasus ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 di Amerika Serikat.

Virus corona pada sapi tidak hanya dapat menginfeksi antar sapi, tetapi juga hewan lainnya seperti anjing, rusa, jerapah, dan unta dengan tingkat gejala yang bervariasi.

"Coronavirus ini memiliki kesamaan genetik dengan coronavirus manusia penyebab flu biasa yaitu HCoV-OC43, yang diperkirakan berasal dari turunan yang sama pada tahun 1890," kata dia.

Hal itu juga yang membuat pakar menduga bahwa pada awalnya sapi merupakan sumber penularan flu biasa atau HCoV-OC43 pada manusia, atau menduga sapi berperan sebagai inang perantaranya.

Akan tetapi, ditegaskan oleh Sugiyono, saat ini sapi tidak dapat menularkan penyakit flu biasa pada manusia. Virus tersebut telah megalami proses adaptasi dan kini telah bersirkulasi antara manusia, kasus kejadiannya umum dijumpai di berbagai negara.

"Dengan kata lain, penularannya tidak lagi melalui sapi," ujar dia.

Virus corona pada babi

"Coronavirus juga dapat menyebabkan infeksi pada babi dengan tingkat kematian yang tinggi," kata Sugiyono.

Salah satu jenis virus corona penyebab infeksi pada babi adalah Porcine deltacoronavirus (PDCoV).

Pertama kali kasus virus jenis ini dilaporkan pada akhir tahun 2000 di Hong Kong sebagai penyebab diare akut. Kemudian banyak ditemukan kasus lainnya di negara lain.

Pada tahun 2017, wabah virus corona juga menyerang peternakan babi di China, yang disebabkan oleh jenis virus baru yaitu Swine Acute Diarrhoea Syndrome Coronavirus (SADS-CoV) yang menyebabkan kematian ribuan anak babi dengan menyerang saluran pencernaannya.

Wabah coronavirus pada babi ini memiliki kesamaan dengan wabah SARS, terutama secara geografis, waktu, ekologis dan penyebabnya.

"Virus baru ini ditularkan secara langsung ke babi dari inang alaminya yaitu kelelawar dari genus Rhinolophus," tutur dia.

Mengenai studi tentang virus corona pada anjing serta kucing dan babi di Indonesia, kata Sugiyono, sudah dilakukan lebih dari 20 tahun yang lalu. Namun masih menggunakan metode konvensional dan susah dibandingkan.

Terdapat 2 dari 11 provinsi yang disurvei oleh peneliti, yang hasilnya menunjukkan positif babi tersebut memiliki virus corona. Kedua provinsi tersebut adalah Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

"Yang jelas studi virus corona pada hewan peliharaan dan hewan ternak sudah ada di Indonesia, tapi potensi penularannya ke manusia belum diketahui. Potensi risiko penularan ke manusia memang tetap lebih besar pada satwa liar," ucap dia.

https://sains.kompas.com/read/2020/02/20/130600023/virus-corona-juga-terdapat-pada-babi-dan-sapi-ini-penjelasan-ahli

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke