KOMPAS.com - Sebuah riset baru menemukan apa yang disebut dengan "mesin kesadaran" di dalam otak monyet.
Temuan ini berpotensi menjadi cikal bakal cara untuk membangunkan orang yang koma, menerapi orang-orang dengan gangguan kesadaran atau sebaliknya, memastikan pasien tetap terbius saat menjalani prosedur medis yang membutuhkan waktu lama.
Para ahli menemukan mesin kesadaran ini ketika mempelajari otak dua monyet makaka.
Untuk diketahui, otak monyet makaka sangat mirip dengan otak manusia sehingga sangat ideal digunakan untuk mempelajari topik ini.
Tidak seperti studi-studi sebelumnya yang mempelajari bagian-bagian tertentu dari otak monyet, tim peneliti kali ini merekam aktivitas beberapa bagian otak monyet sekaligus.
Dilansir dari Big Think, Jumat (14/2/2020); peneliti senior Yuri Saalmann dari University of Wisconsin, Madison, mengatakan kepada Cell Press, kami merekam dari beberapa area sekaligus untuk melihat bagaimana keseluruhan jaringan (otak) bekerja.
Otak kedua monyet itu direkam saat mereka dalam keadaan terbangun, tidur dan dibius. Sambil merekam, para ahli juga memberikan stimulasi listrik yang menyerupai aktivitas otak saat bangun pada bagian-bagian tertentu.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan mekanisme minimum yang dibutuhkan oleh otak untuk menghasilkan kesadaran.
Anggota tim peneliti lainnya, Michelle Redinbaugh, mengatakan, ini (mestimulasi sambil merekam) membuat kita dapat memanipulasi kesadaran secara langsung dan merekam perubahan komunikasi dan aliran informasi dengan tingkat sepsifitas spasial dan temporal yang sangat tinggi.
Central Lateral Thalamus
Rupanya, mesin kesadaran ada pada bagian otak yang disebut central lateral thalamus. Bagian ini terletak di otak bagian depan.
Ketika para ahli menstimulasi central lateral thalamus, monyet yang dibius tiba-tiba membuka mata, mengedipkan mata, dan mengulurkan tangan. Monyet-monyet itu juga menunjukkan ekspresi wajah dan tanda-tanda vital mereka berubah.
Lebih mengejutkannya lagi, stimulasi pada area otak ini juga membuat seluruh aktvitas otak mereka pulih kembali seperti dalam keadaan bangun.
Lalu, ketika para ahli mematikan stimulasi, kedua monyet kembali tidak sadar dan masuk dalam pengaruh obat bius.
Melihat hasil ini, tim peneliti pun menyebut bagian otak yang kecil ini sebagai "mesin kesadaran".
Aplikasi masa depan
Para ahli mengakui bahwa temuan mereka masih memerlukan penelitian lanjutan.
Namun, apa yang mereka temukan menunjukkan potensi yang luar biasa untuk masa depan.
Redinbaugh mengatakan, motivasi utama dari riset ini adalah untuk membantu orang-orang dengan gangguan kesadaran agar dapat idup lebih baik.
"Kita harus memulainya dengan memahami mekanisme minimum yang dibutuhkan untuk kesadaran, supaya bagian otak yang benar bisa ditarget secara klinis," ujarnya.
Ke depannya, temuan ini mungkin bisa mendasari terapi untuk emmbangunkan orang yang koma, sekaligus memonitor pasien yang dibius.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/19/203200423/terobosan-besar-riset-temukan-mesin-kesadaran-di-dalam-otak-monyet