Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lingga-Yoni: Mengapa Beberapa Wanita Orgasme, Apa Tujuannya?

KOMPAS.com - Alasan kenapa wanita orgasme telah luput dari pandangan ilmuwan. Pria melakukan orgasme untuk reproduksi, tapi wanita tidak.

Lantas, kenapa ada wanita yang orgasme?

Beberapa ilmuwan sebelumnya berpikir bahwa orgasme yang dilakukan wanita tidak memiliki tujuan.

Namun, bukti menunjukkan bahwa orgasme membantu wanita di masa lalu untuk bertahan hidup dan bereproduksi, mungkin masih membantu hingga kini.

"Satu teori menyatakan, wanita melakukan orgasme karena pria juga melakukannya," ungkap Kimberly Russell, seorang ahli ekologi di Rutgers University, New Jersey, seperti dilansir Live Science, Senin (17/2/2020).

Beberapa peneliti berpendapat, orgasme pada wanita mirip seperti puting yang dimiliki pria. Di mana, semua itu bermula dari janin tanpa memandang jenis kelamin.

"Ini mungkin bonus anatomi," kata Russell.

Meski demikian, ada ahli yang berargumen bahwa orgasme pada wanita pasti memiliki tujuan khusus. Hal ini dikemukakan oleh Patricia Brennan, seorang ahli biologi evolusi di Mount Holyoke College, Massachhusetts.

Dia mengatakan, orgasme pada wanita berbeda dengan puting yang dimiliki pria. Dia yakin, fungsi orgasme pada wanita cenderung menghilang seiring waktu.

Menurut Kinsey Institute, orgasme pada wanita cenderung bertahan lebih lama dibanding pria dan dapat terjadi beberapa kali berturut-turut, sesuatu yang jarang dialami pria.

Dengan kata lain, orgasme pada wanita menggunakan banyak energi untuk suatu sifat yang konon tidak berfungsi.

Plus, tidak ada yang berkurang terkait struktur anatomi yang terlibat dalam orgasme wanita.

Brennan mencontohkan, klitoris merupakan area sangat sensitif dari alat kelamin wanita yang memiliki peran penting dalam orgasme.

Seperti puting yang terbentuk saat masih menjadi janin, klitoris dan penis tumbuh dari struktur anatomi yang sama.

Namun bertentangan dengan kepercayaan umum, Brennan mengatakan bahwa klitoris bukan penis mini.

"Klitoris manusia memiliki struktur yang berkembang dengan sangat baik," ujar Brennan.

Ada beberapa teori tentang bagaimana orgasme wanita membantu leluhur kita mewariskan gen mereka.

Meskipun wanita tidak perlu mengalami orgasme untuk hamil, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak selalu demikian.

Banyak mamalia betina, termasuk kelinci dan kucing, berovulasi hanya ketika mereka kawin.
Berdasarkan analisis tentang bagaimana sifat-sifat telah diturunkan melalui pohon kehidupan, satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Zoology menemukan bahwa nenek moyang perempuan kita mungkin membutuhkan orgasme untuk dapat bereproduksi.

"Tetapi sekali lagi, teori ini tidak menjelaskan mengapa orgasme bertahan pada wanita," kata Brennan.

"Jika orgasme berkembang untuk beberapa alasan adaptif, tetapi mereka tidak lagi adaptif, mereka seharusnya menghilang. Dan jelas, orgasme perempuan nyata".

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orgasme mampu menciptakan kondisi yang sempurna untuk pembuahan.

Satu studi menemukan bahwa wanita yang mengalami orgasme berdekatan dengan saat suami akan mengeluarkan sperma, jumlah sperma yang dikeluarkan akan lebih banyak.

Ini berbeda dengan wanita yang mengalami orgasme jauh lebih awal atau lebih lambat daripada pasangan mereka.

Para ilmuwan bahkan telah mencoba menggambar korelasi antara jumlah orgasme yang dimiliki wanita dan jumlah anak yang dimiliki.

"Namun, bukti untuk hipotesis ini goyah dan tidak menarik hubungan sebab akibat langsung antara orgasme dan konsepsi," kata seorang antropolog biologi dari Penn State University, David Puts yang juga mempelajari masalah ini.

Russell menambahkan, teori yang ada tentang orgasme wanita menambah lebih banyak pertanyaan lagi.

Bagaimana jika orgasme tidak ada hubungannya dengan reproduksi? Bagaimana jika, sebaliknya, itu berevolusi hanya untuk kesenangan?

https://sains.kompas.com/read/2020/02/18/200000923/lingga-yoni--mengapa-beberapa-wanita-orgasme-apa-tujuannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke