KOMPAS.com - Sebuah laporan mengenai 138 pasien virus corona di Wuhan yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA mengungkapkan adanya penyebar super.
Penyebar super tersebut menginfeksi 4 orang pasien dan setidaknya 10 petugas medis yang bertugas di rumah sakit Zhongnan, Wuhan.
Selain kasus ini, seorang pengusaha asal Inggris juga barus saja diidentifikasikan sebagai seorang penyebar super.
Dia terinfeksi virus corona ketika menghadiri sebuah konferensi di Singapura. Setelahnya, dia pergi ke berlibur ke sebuah resort ski di Perancis bersama keluarganya.
Secara total, dia menginfeksi 10 orang Inggris yang berlibur di resort ski itu. Lima orang didiagnosis terinfeksi virus corona Wuhan ketika kembali ke Inggris, satu orang masuk rumah sakit setelah kembali ke rumahnya di Spanyol, sementara empat orang lainnya didiagnosis positif corona di Perancis.
Para ahli menduga bahwa penyebar super dari Inggris ini terinfeksi oleh penyebar super dari Wuhan, China yang menghadiri konferensi di Singapura. Pasalnya, selain pria Inggris tersebut, sejumlah delegasi lainnya yang hadir di konferensi juga jatuh sakit setelah kembali ke negaranya masing-masing.
Apa itu penyebar super?
Kasus-kasus ini menunjukkan adanya penyebar super dalam wabah virus corona.
Para ahli tidak memiliki definisi penyebar super yang pasti, tetapi penyebar super adalah orang-orang yang secara signifikan menginfeksi lebih banyak orang daripada umumnya.
Jika secara rata-rata, seorang pasien virus corona menginfeksi 2 hingga 3 orang lainnya; seorang penyebar super bisa menginfeksi lebih dari 10 orang.
Menurut perkiraan ahli, setiap satu dari lima orang berpotensi menjadi penyebar super.
Seberapa parah efeknya?
Bisa jadi sangat parah.
Pada tahun 2015, seorang penyebar super yang masuk rumah sakit karena MERS, menyebabkan rantai transmisi yang membuat 82 orang lainnya terinfeksi.
Kemudian, dalam pandemik Ebola di Afrika Selatan, 61 persen kasus berasal dari 3 persen pasien saja.
Kenapa ada orang yang jadi penyebar super?
Para ahli memiliki banyak dugaan. Salah satunya berhubungan dengan kekebalan tubuh penyebar super.
Seorang penyebar super mungkin tidak memiliki kekebalan tubuh yang cukup untuk menekan virus. Akibatnya, mereka memproduksi lebih banyak virus, menjadi lebih mudah terinfeksi oleh virus yang gampang menyebar, atau lebih lama sembuh sehingga virusnya punya lebih banyak waktu untuk menginfeksi lebih banyak orang.
Sebaliknya, seorang penyebar super bisa jadi memiliki kekebalan tubuh yang sangat bagus sehingga mereka tidak mengalami gejala penyakit itu dan terus menyebarkannya ke banyak orang.
Dugaan lainnya, penyebar super bertemu dengan lebih banyak orang sehingga menginfeksi lebih banyak orang daripada rata-rata. Contoh orang-orang yang bisa menjadi penyebar super dengan skenario ini adalah kru pesawat terbang atau orang-orang yang bekerja di pusat keramaian.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/12/103525723/penyebar-super-virus-corona-bermunculan-ini-yang-harus-anda-tahu