KOMPAS.com - Gawai selalu dikaitkan dengan gangguan pada mata, yang diakibatkan oleh paparan radiasi dari layar.
Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC, Dr Yunia Irawati SpM(K), mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada buktinya radiasi gawai sebabkan gangguan mata.
"Gadget itu belum ada evidence-based (buktinya). Tapi memang menatap layar yang beradiasi dalam waktu yang lama memang berpengaruh ke mata," kata Ira dalam acara konferensi pers "JEC: Teknologi Semi-robotic Surgery dan Layanan Ophtapmic Trauma", Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Menatap layar dengan radiasi cahaya dalam waktu lama memang bisa membuat mata kering serta gangguan mata lainnya. Baik itu ponsel, tablet, televisi, komputer, atau gawai lainnya.
"Tapi dengan istirahat bisa recovery (pulih) lagi," ujarnya.
Kebiasaan terlalu lama menatap layar radiasi termasuk ponsel bisa menyebabkan gangguan anatomi pada mata. Hal tersebut bisa menimbulkan penglihatan yang kabur, entah itu saat melihat sesuatu jarak dekat maupun jarak jauh.
"Kalau orang normal satu diameter bola matanya itu penglihatan lebih jelas. Kalau lebih besar dari itu, penglihatannya kabur," tuturnya
Untuk diketahui, anak-anak usia di bawah 18 tahun masih sangat rentan terhadap perubahan anatomi mata dan menyebabkan penglihatan yang kabur.
Tetapi, rata-rata untuk usia seseorang yang sudah berada di atas 18 tahun, anatomi pada mata tidak banyak berubah. Perubahan anatomi mata bisa juga menyebabkan perubahan ukuran kacamata yang akan digunakan.
Memainkan dan menatap layar ponsel terutama pada keadaan gelap dapat merubah anatomi mata, dan gangguan mata akan mulai muncul.
"Yang ditakuti adalah anak-anak bermain lama, mata pegal, kering dan anatomi berubah maka tambah juga ukuran lensa matanya," kata dia.
Radiasi cahaya yang memang terbukti memberikan pengaruh terhadap gangguan pada mata adalah sinar ultraviolet dari matahari.
"Lama (menatap layar radiasi) itu lebih dari satu jam, trauma karena gadget itu belum ada evidence-based nya tapi kalau radiasi dan sinar UV memang ada," tuturnya.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/10/133200623/radiasi-layar-gawai-sebabkan-gangguan-mata-ini-penjelasan-ahli