KOMPAS.com - Meskipun hampir seluruh wilayah Indonesia memasuki puncak musim hujan pada bulan Februari ini, tetapi ada juga wilayah yang justru perlu waspada terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan, perkembangan musim hujan hingga akhir Januari 2020, 99 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sedangkan 1 persen wilayah masih mengalami musim kemarau.
Menurut Deputi Bidang Klimatologi, Drs Herizal MSi, meski umumnya hujan turun di hampir semua wilayah Indonesia, tetapi ada penurunan formasi curah hujan di beberapa wilayah.
"Kita harus melihat cuaca dan potensi waspada ini dari dua kondisi, ada wilayah yang banyak hujan dan ada juga wilayah berpotensi titik api," kata Herizal dalam jumpa pers di gedung BMKG Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Herizal mengungkap, saat ini ada beberapa wilayah di Indonesia yang memasuki dan masih mengalami musim kemarau, yakni:
"Kita harus waspada potensi tumbuhnya titik api terutama di Riau," ujarnya.
Bahkan, hingga 30 Januari 2020, titik api terbanyak terpantau di wilayah Riau dengan jumlah 117 titik.
Untuk prediksi sampai enam bulan ke depan. Pada bulan Maret nanti, banyak wilayah yang masih mendapati hujan meski sudah mengalami penurunan.
Kondisi iklim pada tahun 2020 ini diprakirakan mendekati pola normalnya, namun BMKG tetap berharap kementerian atau lembaga terkait dan masyarakat luas tetap waspada.
Terutama terhadap potensi dan risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang, baik banjir, tanah longsor maupun kebakaran hutan dan lahan.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/10/070900423/bmkg--waspada-potensi-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-wilayah-berikut