KOMPAS.com - Virus corona masih menjadi mimpi buruk bagi masyarakat dunia, terutama di China. Belum juga mereda, Negeri Tirai Bambu ini kembali diserang flu burung.
Sebanyak 4.500 ekor ayam dilaporkan mati mendadak di daerah pertanian di kota Shaoyang, provinsi Hunan selatan.
Bahkan, sebanyak 17.828 ekor unggas dimusnahkan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran wabah tersebut. Flu burung juga pernah menjadi wabah besar bagi dunia, tak terkecuali bagi Indonesia.
Lantas, seperti apa dan bagaimana bahaya flu burung ini bagi manusia?
Melansir WebMD, Senin (3/2/2020), flu burung atau Avian influenza adalah infeksi virus yang penyebarannya dari unggas ke unggas.
Saat ini, jenis flu burung yang mematikan yakni H5N1 yang terus menyebar di antara unggas di Mesir dan beberapa negara di Asia.
Secara teknis, H5N1 adalah virus avian influenza yang sangat patogen (HPAI), sangat mematikan bagi unggas dan manusia serta mamalia lain.
Infeksi flu burung pada manusia
Sejak kali pertama kasus ini ditemukan pada manusia pada tahun 1997, H5N1 telah membunuh hampir 60 persen orang yang terinfeksi saat itu.
Akan tetapi, tidak seperti bakteri flu pada manusia, flu burung tidak menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Sangat sedikit kasus penularan virus flu burung dari orang ke orang.
Migrasi unggas air, seperti bebek liar dianggap sebagai pembawa alami virus flu burung. Diduga infeksi dapat menyebar dari unggas liar ke unggas domestik.
Pada 2011, penyakit ini juga sudah ada di enam negara, seperti Bangladesh, China, Mesir, India, Indonesia dan Vietnam.
Orang yang terinfeksi flu burung biasanya telah melakukan kontak dekat dengan unggas atau terkena kotorannya. Atau bisa juga memegang unggas yang terinfeksi juga dapat terinfeksi virus ini.
Bahkan, kasus yang pernah terjadi di China, diketahui penularan flu burung terjadi melalui inhalasi bahan aerosol di pasar unggas hidup.
Kemungkinan beberapa orang terinfeksi setelah berenang atau mandi di air yang terkontaminasi kotoran burung yang terinfeksi virus H5N1.
Apakah dengan memakan daging ayam, dapat tertular flu burung?
Penularan virus flu burung tidak serta merta terjadi demikian. Seseorang yang memakan daging ayam, tidak akan terserang virus. Sebab, daging ayam dan telur yang dikonsumsi akan melewati pemasakan, sehingga potensi tertular virus ini tidak akan terjadi.
Sejauh ini, belum ditemukan penyebaran virus flu burung dari manusia ke manusia secara langsung. Selama virus flu burung tidak menjadi virus flu manusia, maka virus itu tidak akan menyebar jauh pada manusia.
Akan tetapi, terkadang setelah ada kontak pribadi yang dekat, seseorang yang terkena virus ini menginfeksi orang lain.
Di Indonesia pada tahun 2006, flu burung menyebar ke delapan orang dari satu keluarga dan tujuh di antaranya meninggal dunia. Anggota keluarga kemungkinan memiliki kontak yang sama dengan burung yang terinfeksi.
Kemungkinan juga mereka berbagi gen yang membuatnya rentan terhadap virus. Namun, kontak biasa tampaknya tidak akan membuat seseorang terkena virus ini dengan mudah.
Seperti apa gejalanya saat seseorang terkena flu burung?
Gejala flu burung pada manusia dapat bervariasi. Gejala yang ditimbulkan dapat dimulai sebagai gejala seperti flu biasa.
Namun, semakin lama flu ini dapat memburuk menjadi penyakit pernapasan yang parah dan dapat berakibat fatal.
Pada Februari 2005, di Vietnam para peneliti melaporkan kasus flu burung pada manusia yang menginfeksi otak dan saluran pencernaan dari dua orang anak dan keduanya meninggal. Hal ini menjelaskan bahwa flu burung tidak selalu terlihat seperti kasus flu biasa.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/03/185900323/setelah-virus-corona-china-diserang-flu-burung-seperti-apa-bahayanya-