KOMPAS.com - Kebiasaan merokok tentu memberi dampak buruk bagi kesehatan paru-paru. Namun, ternyata secara ajaib organ pernapasan ini bisa sembuhkan kerusakan akibat rokok.
Melansir BBC Indonesia, Sabtu (1/2/2020), tidak banyak yang mengetahui apabila paru-paru memiliki kemampuan yang nyaris ajaib untuk memperbaiki mutasi kanker akibat merokok.
Akan tetapi, menurut para ilmuwan, syaratnya adalah berhenti merokok agar organ ini dapat bekerja memperbaiki kerusakan tersebut.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini menunjukkan sejumlah sel yang lolos dari kerusakan akibat merokok dapat memperbaiki paru-paru.
Dari penelitian itu, seperti apakah dampaknya?
Buktinya, ditunjukkan pada pasien yang merokok 20 batang rokok atau sebungkus per hari selama 40 tahun, sebelum dia berhenti merokok.
Ribuan bahan kimia dalam asap tembakau merusak dan mengubah DNA dalam sel paru-paru. Secara perlahan zat kimia itu akan mengubahnya dari yang semula sehat menjadi kanker.
Penelitian ini menemukan daya merusak tersebut terjadi dalam skala masif di dalam paru-paru para perokok, bahkan sebelum mereka menderita kanker.
Hasil penelitian menyebutkan, orang-orang yang berhenti merokok, hingga 40 persen dari sel mereka tampak seperti orang yang belum pernah merokok.
Sebagian besar sel diambil dari saluran udara para perokok yang telah dimutasi oleh tembakau. Sel tersebut mengandung hingga 10.000 perubahan genetik.
"Ini dapat dianggap sebagai bom waktu mini, menunggu serangan berikutnya yang menyebabkan mereka berkembang menjadi kanker," ujar Dr Kate Gowers, salah satu peneliti di UCL (University College London).
Kendati demikian, sebagian kecil dari sel itu ternyata tidak rusak. Sepertinya sel-sel tersebut akhirnya mampu menghindar dari kehancuran genetik akibat merokok.
Akan tetapi, para peneliti mengatakan sel-sel itu tampak seperti berada di dalam bunker nuklir.
Setelah seseorang berhenti merokok, sel-sel inilah yang tumbuh dan menggantikan sel-sel yang rusak di dalam paru-paru.
"Kami sama sekali tidak siap atas penemuan ini," kata Dr Peter Campbell, dari Sanger Institute, kepada BBC News.
Memotivasi orang berhenti merokok
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi motivasi positif bagi para perokok untuk berhenti merokok.
"Ada populasi sel yang, agaknya, secara ajaib mengisi kembali lapisan saluran udara," kata Campbell.
Dia menambahkan salah satu hal yang luar biasa terjadi pada pasien yang telah berhenti merokok, bahkan setelah 40 tahun merokok.
"Dia memiliki regenerasi sel yang sama sekali tidak rusak akibat papar tembakau," sambung Campbell.
Kendati demikian, para peneliti masih perlu menilai berapa banyak paru-paru yang diperbaiki.
Studi ini berfokus pada saluran udara utama pada struktur kecil yang disebut alveoli, yakni tempat oksigen melintas dari udara yang dihirup ke paru-paru.
Ada sekitar 47.000 kasus kanker paru-paru di Inggris setiap tahun. Hampir tiga perempat dari mereka disebabkan oleh merokok.
Penelitian telah menunjukkan risiko terpapar kanker paru-paru menjadi berkurang setelah mereka berhenti merokok. Asumsinya, adalah mutasi lebih lanjut akan terus terjadi apabila tidak berhenti merokok.
"Ini adalah ide yang sangat memotivasi bahwa orang yang berhenti merokok dapat menuai manfaat dua kali lipat," ujar Dr Rachel Orritt, dari Cancer Research UK.
Menurut Orritt, dengan mencegah lebih banyak kerusakan terkait tembakau pada sel paru-paru.
"Dengan (berhenti merokok) memberikan paru-paru mereka kesempatan untuk menyeimbangkan beberapa kerusakan yang ada dengan sel-sel sehat," sambungnya.
https://sains.kompas.com/read/2020/02/01/130300623/secara-ajaib-paru-paru-sembuhkan-kerusakan-akibat-merokok-kok-bisa-