Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Darurat Kesehatan Global yang Diumumkan WHO Sebelum Virus Corona

KOMPAS.com - WHO telah menetapkan status darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk virus corona Wuhan yang sedang mewabah saat ini.

Sejak 2009 dan mencakup wabah virus corona Wuhan saat ini, WHO telah enam kali menetapkan PHEIC.

Untuk diketahui, PHEIC merupakan deklarasi yang diberikan pada peristiwa luar biasa yang menjadi risiko kesehatan publik bagi negara lain melalui penyebaran penyakit internasional, serta memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.

PHEIC diciptakan bersamaan dengan penetapan regulasi kesehatan internasional tahun 2007 setelah wabah SARS pada 2002 yang menginfeksi 8.000 orang dan merenggut 800 nyawa.

Lantas, apa saja lima kejadian darurat kesehatan global sebelum virus corona Wuhan?

2009: Flu babi

Ini merupakan deklarasi PHEIC pertama yang dikeluarkan oleh WHO.

Pada musim semi 2009, flu babi (H1N1pdm09) muncul sebagai virus influenza A (H1N1) jenis baru yang tidak pernah ditemukan pada hewan maupun manusia sebelumnya. Virus ini pertama muncul di Amerika Serikat, tetapi kemudian menyebar ke berbagai negara.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperkirakan bahwa dalam setahun pertama penyebarannya, virus ini membunuh 151,700-575,400 orang di seluruh dunia. 80 persen di antaranya adalah orang-orang berusia di bawah 65 tahun.

2014: Polio

Kedua kalinya WHO menetapkan PHEIC adalah ketika polio yang pada saat itu nyaris dieradikasi tiba-tiba bangkit kembali dan mulai menyebar di Pakistan, Kamerun dan Siria. WHO menyebutnya sebagai "kejadian luar biasa".

Berkat upaya dari berbagai pihak, jumlah kasus akibat polio turun drastis dari 350.000 pada 1988 menjadi hanya 33 kasus pada 2018.

Namun, pada tahun lalu, jumlah kasus polio meningkat kembali hingga 113. Hal ini membuat polio masih menyandang status PHEIC hingga saat ini.

2014: Ebola

Pada tahun yang sama, WHO juga mendeklarasikan PHEIC untuk wabah Ebola yang menyapu Afrika Barat. WHO pada saat itu juga meminta komunitas internasional untuk membantu negara-negara yang terpengaruh oleh wabah ini.

Akan tetapi, respons WHO terhadap wabah ebola saat itu dikritisi oleh berbagai pihak karena dianggap terlambat.

status PHEIC baru diberikan lima bulan setelah WHO pertama kali menerima informasi akan ancaman ebola pada Desember 2013. Ketika status PHEIC diberikan, penyakit ini telah menyebabkan 1.711 kasus infeksi dan 932 kematian.

Selama masa epidemi, ebola juga juga menyebar ke Italia, Mali, Nigeria, Senegal, Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat.

2016: Zika

Epidemi virus zika di Amerika Selatan dimulai dengan transmisi lokal di Brasil pada Mei 2015.

Pada tahun yang sama, Brasil juga melaporkan kekhawatiran akan kaitan antara virus ini dengan berbagai kondisi neurologis, termasuk mikrosefali yakni kondisi di mana bayi terlahir dengan kepala kecil. Namun, kaitan ini tidak terbukti.

Pada Februari 2016, infeksi virus zika menyebar dengan cepat ke berbagai 20 negara di Amerika dan Cabo Verde. Hal ini membuat WHO mendeklarasikan zika, beserta kaitannya dengan berbagai gangguan neurologis, sebagai PHEIC.

Status PHEIC untuk zika ini diakhiri pada November 2018.

2019: Ebola

Ebola kembali dideklarasikan sebagai PHEIC setelah mewabah nyaris setahun di Kongo. Pada saat itu, ebola telah menginfeksi 2.500 orang di Kongo dan menyebabkan 1.600 kematian.

Pada awalnya, WHO tidak menganggap wabah ebola di Kongo sebagai PHEIC. Setelah empat kali rapat, barulah komite darurat WHO menyatakan wabah Ebola sebagai PHEIC.

WHO mengatakan, komite mengutip perkembangan terbaru wabah ini dalam membaut rekomendasi, termasuk kasus terkonfirmasi pertama di Goma, kota dengan hampir 2 juta orang yang berbatasan dengan Rwanda, dan merupakan gerbang menuju wilayah Kongo lainnya serta dunia.

https://sains.kompas.com/read/2020/01/31/183100023/5-darurat-kesehatan-global-yang-diumumkan-who-sebelum-virus-corona

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke